kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Holding BUMN ultra mikro dapat restu OJK, ini kata anggota Komisi VI DPR


Kamis, 18 Maret 2021 / 16:46 WIB
Holding BUMN ultra mikro dapat restu OJK, ini kata anggota Komisi VI DPR
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro Pembentukan Holding Ultra Mikro telah mengantongi restu dari seluruh lembaga mulai dari OJK, Bank Indonesia, LPS, KSSK, dan Komite Privatisasi. 

Pembentukan holding BUMN ultra mikro ini diperkirakan akan menggenjot bisnis Pegadaian dan PNM. Melalui potensi tersebut, berbagai dukungan mengalir terhadap pembentukan holding.

Anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin yang memperkirakan pertumbuhan bisnis kedua perusahaan akan semakin pesat karena mereka tidak akan lagi mengalami masalah keuangan untuk ekspansi. 

“Sinergi ini akan menaikkan kapasitas PNM dan Pegadaian yang selama ini mau ekspansi tapi terhambat dari kapasitas keuangan," kata Mukhtarudin, Kamis (18/3).

Baca Juga: Holding BUMN ultra mikro kantongi restu dari OJK dan KSSK

Di samping itu, kantor-kantor cabang Pegadaian dan PNM juga dibuka semakin banyak dibuka karena memakai kantor-kantor milik BRI. Hal ini sekaligus mengutungkan pelaku usaha ultra mikro. 

Politikus Golkar dari Dapil Kalimantan Tengah ini menyebut, keuntungan dari adanya sinergi juga akan dirasakan BRI. Bank pelat merah ini bisa memperluas layanan perbankan hingga menyentuh pelaku ultra mikro. 

Ia optimistis sinergi ketiga BUMN ini pada akhirnya dapat membuat lebih banyak lagi pelaku usaha ultra mikro yang terlayani oleh lembaga perbankan. Sebab, baru 15 juta pelaku UMKM mendapatkan layanan keuangan formal dari total 57 juga pelaku usaha. 

“Dengan cara penggabungan ini, maka akan ada lebih 25 juta pelaku usaha ultra mikro yang selama ini tidak terlayani layanan perbankan dan dilayani oleh tengkulak, akan bisa dilayani oleh penggabungan tiga BUMN ini," tuturnya. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pembentukan sinergi BUMN untuk ultra mikro menjadi bagian dari tiga program prioritas pemerintah yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. 

“Di program Indonesia Bekerja, bagaimana salah satunya peran BUMN dalam pemulihan ekonomi sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kami,” ujar Erick. 

“Yang tidak kalah pentingnya juga kami sedang mengembangkan bagaimana sinergitas daripada pengembangan ultra mikro dengan adanya BRI, PNM, Pegadaian, yang kami tentu harapan ke depan, ini pembentukan dari keberpihakan kepada UMKM bisa tercerminkan dari program konsolidasi ini,” tambahnya. 

Pemerintah memastikan integrasi ekosistem BUMN ini menjadi salah satu program Indonesia Bekerja. Selain itu, sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan UMKM. Rencananya, integrasi ekosistem ini dapat terbentuk pada 2021.

Selanjutnya: Ketua LPS: Likuiditas perbankan mencukupi tapi masih diperlukan pertumbuhan kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×