Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Holding Ultra Mikro (Umi) untuk mengakselerasi pembiayaan di segmen ultra mikro perlahan telah membuahkan hasil. Setidaknya, setelah dua tahun terbentuk, holding ini mencatat total outstanding pembiayaan ekosistem UMi telah mencapai Rp577,9 triliun, tumbuh 11,4% secara tahunan (YoY).
Selain itu, holding yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini juga telah mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam atau debitur, atau bertumbuh sekitar 10,4% YoY.
Kinerja tersebut didukung oleh 1.013 unit co-location atau kantor yang dipakai secara bersama oleh ketiga entitas di dalam holding.
Adapun, entitas dalam holding ini antara lain BRI, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Baca Juga: Dua Tahun Holding Ultramikro Terus Berdayakan Nasabah PNM Mekaar
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa Holding UMi merupakan sumber pertumbuhan yang sangat memadai. Sebab, sumber pertumbuhan mengarah ke segmen yang lebih bawah.
“Di bawah itu yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting kita bisa mengelolanya dengan tepat,” ujar Sunarso.
Ia menjelaskan strategi yang dilakukan untuk tumbuh itu adalah yang existing naik kelas, kemudian kita cari sumber pertumbuhan baru, mencar yang lebih kecil. Kemudian tenornya juga lebih pendek-pendek dan prosesnya menjadi digital.
Menurutnya, pencapaian itu bukan sekadar angka. Hal itu seiring dengan langkah strategis BRI mengubah model bisnis dengan semakin mengedepankan aspek pemberdayaan.
“Alasan utama mem-propose Holding Ultra Mikro ini adalah ada 26 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum bisa mengakses layanan lembaga keuangan formal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News