kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

HSBC menggarap pengusaha UKM berorientasi ekspor


Jumat, 21 Januari 2011 / 13:26 WIB
HSBC menggarap pengusaha UKM berorientasi ekspor


Reporter: Wahyu Satriani |

JAKARTA. Perbankan asing kian gencar menggarap kredit sektor usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia misalnya, melirik segmen ini karena menilai pangsa pasarnya masih besar serta kuatnya sektor tersebut menghadapi krisis.

"UKM bukan sektor yang kecil dan di Indonesia kuenya masih besar," tutur Jeffrey CM Tjoeng, Senior Vice President, Head of Business Banking HSBC Indonesia, Rabu (19/1).

Menghadapi persaingan, HSBC menyiapkan sederet strategi. Antara lain, menyasar segmen yang sejalan dengan bisnis HSBC.

Maka itu, di sektor UKM ini, HSBC lebih memfokuskan diri pada pengusaha yang berorientasi ekspor dan impor. Sektor usahanya mulai dari manufaktur, ritel, garmen hingga tekstil.

Plafon kredit HSBC di sektor ini sangat bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Jeffrey mengklaim, suku bunga kredit UKM HSBC sangat kompetitif dan sesuai dengan pasar.

Jeffrey menegaskan, kredit UKM ala HSBC bukanlah kredit tanpa agunan (KTA). "Kami memberikan kredit untuk membantu mengembangkan UKM, jadi ada kredit modal kerja. Hanya kalau costumer butuhnya berapa, bisnisnya apa, kami analisis, baru kami garap," katanya.

Ekspansi HSBC ke sektor ini tak lepas dari hasil kajian bank tersebut mengenai prospek UKM. Berdasarkan survei HSBC Global Small Business Confidence Monitor, para pelaku UKM di Indonesia masih optimistis dalam memandang prospek pertumbuhan ekonomi dalam enam bulan mendatang. Hampir separuh dari pelaku UKM atau sekitar 47% berencana meningkatkan belanja modal mereka.

Selain itu, sebanyak 37% pelaku UKM percaya, perekonomian Indonesia akan meningkat. Maka itu, sebanyak 20% dari pelaku UKM berencana menambah karyawan. Dan satu dari sepuluh pelaku UKM domestik juga berencana menjajaki peluang bisnis di luar negeri.

Dari sisi penyaluran, hingga Juni lalu redit UKM HSBC naik 60% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009. Senior Vice President Business Banking HSBC Indonesia Winarti W mengatakan, pertumbuhan ini seiring dengan peningkatan jumlah nasabah UKM HSBC yang mencapai 6.000 hingga 7.000 nasabah di 2010. Di tahun 2009 jumlah nasabah UKM HSBC baru 5.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×