kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   5,00   0,03%
  • IDX 8.209   119,53   1,48%
  • KOMPAS100 1.140   20,72   1,85%
  • LQ45 817   20,52   2,58%
  • ISSI 288   2,69   0,94%
  • IDX30 427   11,67   2,81%
  • IDXHIDIV20 485   15,28   3,25%
  • IDX80 126   2,44   1,96%
  • IDXV30 134   1,06   0,79%
  • IDXQ30 136   4,26   3,24%

HSBC Optimistis Perebutan Dana Nasabah Kelas Atas Tetap Sehat di Akhir Tahun


Selasa, 21 Oktober 2025 / 12:48 WIB
HSBC Optimistis Perebutan Dana Nasabah Kelas Atas Tetap Sehat di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Director Wealth and Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia Lanny Hendra. PT Bank HSBC Indonesia menilai persaingan perebutan dana nasabah kaya tahun ini masih dalam tahap sehat.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menjelang akhir tahun, kompetisi antarbank dalam memperebutkan nasabah kelas atas atau high net worth individual (HNWI) biasanya semakin ketat. Namun, PT Bank HSBC Indonesia menilai persaingan tahun ini masih dalam tahap sehat dan justru menjadi momentum untuk memperkuat hubungan dengan nasabah eksisting.

Lanny Hendra, International Wealth and Premier Banking Director at HSBC Indonesia, mengatakan pihaknya cukup percaya diri menghadapi persaingan di segmen nasabah premier, mengingat basis nasabah yang dimiliki HSBC sudah kuat dan loyal.

“Kompetisi itu selalu ada dan menurut saya justru sehat.Tapi kami cukup percaya diri karena sudah memiliki basis nasabah yang besar, dan biasanya nasabah kami juga membawa teman-temannya. Referral itu selalu berjalan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga: HSBC Perkirakan Emas Tembus Rata-Rata US$3.950 per Ons Troi pada 2026

Ia menilai pasar Indonesia masih sangat potensial untuk pertumbuhan segmen nasabah beraset besar. Karena itu, setiap bank memiliki peluang masing-masing untuk memperluas pangsa pasar tanpa harus berebut secara agresif.

“Menurut saya market Indonesia cukup besar, opportunity-nya besar. Jadi setiap bank punya peluang. Tapi karena kami salah satu yang terbaik dan terbesar, kami punya banyak avenue untuk terus menambah nasabah,” tambahnya.

Meski suku bunga acuan Bank Indonesia mulai menurun, HSBC menilai dampaknya terhadap segmen premier tidak terlalu signifikan. Pasalnya, segmen ini lebih berorientasi pada investasi dan manajemen portofolio ketimbang simpanan konvensional.

“Kalau dampak penurunan bunga itu lebih terasa di sisi lending, bukan di premier. Fokus kami tetap di investasi dan menjaga peran sebagai partner terbaik bagi nasabah,” jelasnya.

HSBC juga tidak melihat adanya tekanan berarti terhadap dana pihak ketiga (DPK), termasuk giro dan tabungan nasabah prioritas. Menurutnya, posisi likuiditas HSBC tetap stabil dan menunjukkan pertumbuhan yang progresif.

“Kami sudah cukup lama di pasar ini, mungkin yang paling lama juga. Jadi kami tidak melihat ada naik turun yang signifikan. Kondisinya stabil dan terus berkembang,” ungkapnya.

Baca Juga: Nasabah Ultra High Net Worth (UHNW) HSBC Tumbuh 79% Selama 3 Tahun Terakhir

Terkait arah kebijakan pemerintah di sektor keuangan dan investasi, pihaknya menyatakan terus memantau setiap inisiatif yang dikeluarkan. Namun, implementasinya dinilai membutuhkan waktu agar dampaknya terasa secara riil.

“Kami terus memonitor kebijakan baru. Tapi tidak ada yang instan, semuanya butuh waktu untuk melihat hasil dan dampaknya ke ekonomi,” tutupnya.

Selanjutnya: Promo Indomaret Harga Spesial 21 Oktober-3 November 2025, Sunlight Botol Diskon 25%

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial 21 Oktober-3 November 2025, Sunlight Botol Diskon 25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×