Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis wealth management perbankan makin tumbuh dan menjanjikan. Peningkatan ini sejalan dengan bertambahnya nasabah prioritas dan meningkatnya kebutuhan masyarakat kelas menengah atas dalam mengelola kekayaan.
PT Bank HSBC Indonesia menyampaikan bahwa ada pertumbuhan pada jumlah nasabah di segmen affluent mereka. Nasabah di segmen HSBC Premier dicatat tumbuh 72% dalam tiga tahun terakhir. Kemudian nasabah HSBC segmen ultra-high net worth (UHNWI) tumbuh 79% selama tiga tahun terakhir.
“Nah, nasabah-nasabah yang affluent di segmen kita Premier tumbuh dalam 3 tahun terakhir itu 72%. Dan nasabah-nasabah kita ada segmen berikutnya, itu ultra high net worth tumbuh 79%,” kata Head of Networks Sales and Distribution, HSBC Indonesia, Sumirat Gandapraja, dalam media briefing HSBC Indonesia, Senin (15/9/2025).
Baca Juga: Riset HSBC: Investor Kaya Indonesia Banyak Beralih dari Cash ke Emas
Selain itu, dia juga mancatat bahwa selama tiga tahun terakhir, AUM (asset under management) tumbuh sampai sekitar 100%. Ini menandakan bahwa nasabah yang berminat untuk berinvestasi di wealth management makin meningkat.
"Jadi kalau dari dana kelolaan gitu atau AUM dari wealth management kita in the past 3 years, saya selalu pakai sampai akhir 2024, tiga tahun terakhir itu AUM kita tumbuh 100%. Jadi minat dari nasabah untuk investasi di wealth management itu sangat tinggi," lanjutnya.
Baca Juga: HSBC dan ANA Gelar Travel Fair 2025, Tawarkan Paket Jepang-China Mulai Rp 7,7 Juta
Lebih dalam, Laporan studi HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 memaparkan bahwa adanya kenaikan kepemilikan emas sebagai alat investasi. Seperti diketahui, emas merupakan aset safe haven.
Dicatat pula dalam riset ada tiga produk keuangan teratas yang saat ini dimiliki oleh investor affluent Indonesia secara umum, mulai dari emas fisik sebesar 44%, deposito berjangka dengan porsi 33%, dan investasi terkelola 31%.
Baca Juga: Ekonom HSBC Prediksi Belanja Pemerintah Bakal Melonjak pada Paruh Kedua 2025
Selanjutnya: IHSG Tembus 7.957, Saham BBCA Cs Justru Tertekan Selasa (16/9/2025)
Menarik Dibaca: Menurut Riset YouGov : Konsumen Belanja Online Tapi Paling Doyan Promo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News