kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HSBC suntik US$ 1,4 M di bank hasil integrasi


Kamis, 10 November 2016 / 14:44 WIB
HSBC suntik US$ 1,4 M di bank hasil integrasi


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Integrasi antara The Hong Kong and Shanghai Banking (HSBC) Indonesia dengan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk semakin mengerucut. Ali Setiawan, Managing Director Head of Global Markets HSBC mengatakan, integrasi dua bank ini akan selesai pada 17 April 2017 dengan label nama PT Bank HSBC Indonesia.

“Rencananya, akan ada suntikan modal sebesar US$ 1,4 miliar untuk Bank HSBC Indonesia,” katanya, Kamis (10/11). Asal tahu saja, suntikan modal US$ 1,4 miliar adalah peningkatan modal dari sebelumnya Grup HSBC akan menambahkan modal sebesar US$ 1 milar, dan sedikitnya US$ 200 juta untuk keperluan integrasi dua bank tersebut.

Ali menambahkan, suntikan modal yang besar itu akan membuat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank HSBC Indonesia di atas 20%. Serta, suntikan modal ini akan meningkatkan rasio modal inti. Alhasil, integrasi dua bank ini akan berhasil masuk ke kategori bank BUKU III dari sebelumnya bank BUKU II.

“Kami akan masuk BUKU III sebelum akhir tahun 2016, karena sebelum proses integrasi harus menjadi BUKU III sebelum nantinya ada tambahan modal lagi di tahun 2017,” jelas Ali. Sayangnya, ia belum dapat menjelaskan secara detail berapa modal yang akan disuntikan kembali di tahun mendatang, serta rasio modal intinya.

Lanjutnya, dengan modal tersebut untuk rencana kerja selama lima tahun kedepan. Rencananya, Bank HSBC Indonesia akan mengembangkan bisnis untuk konsumer dan ritel, korporasi, komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM). “Jumlah cabang kami juga akan semakin bertambah,” ucap Ali.

Saat ini, tim HSBC dan Ekonomi tengah fokus pada penanataan internal seperti pemindahan 150 sistem teknologi informasi ke dalam negeri (on shore) dari jumlah 300 sistem teknologi informasi. Kemudian, perusahaan juga mengembangkan manajemen internal, dan meningkatkan kinerja pada masa mendatang.

Melirik laporan keuangan HSBC, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat kredit turun 22,22% menjadi Rp 49,82 triiliun per Agustus 2016 dibandingkan posisi Rp 63,89 triliun per Agustus 2015, dan dana pihak ketiga (DPK) turun 3,57% menjadi Rp 54,96 triliun per Agustus 2016 dibandingkan posisi Rp 56,03 triliun.

Begitu juga dengan Bank Ekonomi Raharja yang mencatat penurunan kredit 5% menjadi Rp 19,08 triliun per Agustus 2016 dibandingkan posisi Rp 20,19 triliun per Agustus 2015. Dan DPK turun 16% menjadi Rp 21,34 triliun per Agustus 2016 dibandingkan posisi Rp 25,42 triliun per Agustus 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×