Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Ikatan Bankir Indonesia (IBI) berharap bisa terlihat dalam setiap uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bankir-bankir. Fit and proper test tersebut mestinya bisa dilaksanakan bersama-sama antara BI dan IBI. Ini mengingat, bankir-bankir itu juga anggota IBI.
Sigit Pramono, Wakil Ketua IBI bilang, bank sentral perlu berkoordinasi dengan IBI bila ingin melakukan fit and proper test itu. Ini bertujuan untuk memudahkan tugas BI. Nantinya, IBI akan merekomendasikan usulan dan karakter bankir saja. "Keputusan tetap ditangan bank sentral," usul Sigit, Kamis (26/5).
Menurut Sigit, cara ini juga bakal lebih efektif mencegah kejahatan di internal perbankan. Apalagi, sebagian besar kasus bank memang terjadi karena penyelewengan oleh karyawannya sendiri. Dengan demikian, IBI bisa mencegah dari sisi internal keanggotannya.
Nantinya, IBI bisa mendorong membentuk bankir-bankir yang sehat. Artinya, bankir itu memang terbebas dari kejahatan perbankan. "Bila ada bankir yang menyalahi aturan kami, mereka akan dikeluarkan sehingga tidak bisa lagi berkarir di perbankan," kata Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News