kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG melempem, BPJS Ketenagakerjaan borong saham murah


Selasa, 21 Mei 2019 / 11:10 WIB
IHSG melempem, BPJS Ketenagakerjaan borong saham murah


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi celah bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk aktif di pasar. Badan sosial eks Jamsostek ini mengincar saham-saham menarik dengan harga murah.

Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, pihaknya banyak melakukan pembelian saham (net buy) di tengah kelesuan pasar. Saham-saham yang diborong adalah emiten berkinerja baik dan memiliki nilai transaksi besar, di antaranya saham milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Ini waktunya untuk net buy tentunya dengan menambah porsi saham BPJS Ketenagakerjaan. Kalau kami seorang pengusaha atau trader, kami akan membeli barang yang harganya bisa dibilang lebih murah,” kata Agus di Jakarta, Senin (20/5).

Ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan penyesuaian kembali alokasi portofolio investasi (rebalancing). Selain menambah jumlah saham, BPJS Ketenagakerjaan juga melakukan aksi profit taking yaitu aksi mengambil untung dengan cara menjual saham di harga yang lebih tinggi dari harga belinya.

“Pasti ada yang dijual. Kami akan melakukan profit taking juga tapi secara keseluruhan akan melakukan net buy,” ungkapnya.

Namun sayangnya ia tidak mau menjelaskan berapa jumlah saham yang akan dibeli sekaligus alokasi dana yang disediakan. Yang jelas, pengelolaan investasi BPJS Ketenagakerjaan tetap mengedepankan sikap kehati-hatian.

Sampai dengan Februari 2019, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 4,7 triliun, atau meningkat 3,96% secara year on year (yoy). Dengan pencapaian tersebut, perseroan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 36,13 triliun pada tahun ini.

Selain itu, badan hukum publik ini menargetkan dana investasi mencapai Rp 443 triliun. Strateginya dengan meningkatkan kinerja semua lini seperti jumlah kepesertaan, iuran, kinerja investasi dan pelayanan. Lembaga ini juga menargetkan yield on investment (YoI) pada tahun ini sebesar 8,58% atau lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya yakni 8,15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×