Reporter: Dina Farisah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menerima pinjaman untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pihaknya mengantongi dana segar senilai US$ 150 juta.
Sukatmo Padmosukarso, President Director PT Indonesia Infrastructure Finance menjelaskan, pinjaman ini merupakan yang pertama diterima IIF pada tahun ini. Perincian pinjaman tersebut terdiri atas US$ 15 juta yang berasal dari IFC. Sementara sisanya sebesar US$ 135 juta berasal dari ANZ.
"Pinjaman US$ 150 juta ini memiliki tenor lima tahun dan kami perkirakan dana ini akan habis pada akhir tahun 2016," jelas Sukatmo, Senin (22/2).
Sarvesh Suri, Manajer Perwakilan IFC Indonesia menuturkan, pembiayaan yang diberikan IFC kepada IIF guna melengkapi kegiatan-kegiatan investasi yang dilakukan IFC untuk proyek infrastruktur di Indonesia. Hal ini sekaligus mempertegas strategi IFC dalam mendukung rancangan pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan pertumbuhan ramah lingkungan di wilayah Asia Pasifik Timur.
Sindikasi ini merupakan kucuran kedua dari IFC. Sebelumnya, IFC telah menggelontorkan dana US$ 250 juta pada tahun 2014. Sindikasi tersebut telah dimanfaatkan dengan baik. Dana ini diperkirakan akan habis pada pertengahan tahun 2016. Untuk itu, pihaknya kembali membutuhkan dukungan dalam mempercepat proyek infrastruktur di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News