Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pelaku usaha di segmen keuangan syariah antusias menyambut upaya mendorong sinergi yang lebih masif di antara mereka. PT Citifin Multi Finance misalnya yang optimis bila terealisasi, perusahan pembiayaan murni syariah ini optimis ruang bisnis mereka bisa meningkat cukup pesat.
Corporate Secretary Citifin Yulian Ma'mun mengatakan upaya dari regulator ini bisa meningkatkan pangsa pasar industri keuangan non bank (IKNB) syariah. Maklum saat ini market share IKNB syariah masih terbilang mini di tengah pasar yang masih sangat luas.
Di tahun lalu saja secara nasional pangsa pasar pembiayaan syariah hanya sebesar 4,6%. Sementara bisnis asuransi syariah sedikit lebih baik dengan penguasaan pasar yang sebesar 5,1%.
Dengan skema semacam ini, Yulian yakin akan lebih mudah memperluas cakupan bisnis Citifin, maupun lembaga jasa keuangan syariah lainnya. "Tentu akan memudahkan antar sesama IKNB syariah untuk saling bersinergi," ungkapnya.
Skema interlink sendiri masih dalam pembahasan antar pelaku usaha. Makanya dia bilang perseroan masih dalam pembahasan internal untuk mencari peluang dalam menggaet dari LJK syariah lain, terutama yang selama ini belum mereka gandeng.
Saat ini sendiri, dia bilang perseroan baru bekerja sama dengan dua jenis lembaga jasa keuangan syariah lain. Yakni perbankan syariah dan industri asuransi kerugian syariah.
Sementara Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menilai upaya sinergi lintas sektor di IKNB syariah, termasuk melalui program interlink memang terus mereka dorong. Sehingga pertumbuhan industri diharapkan bisa lebih progresif.
Wakil Ketua Umum AASI Erwin Noekman menilai tanpa upaya industri untuk berjalan bersama, lebih sulit untuk memaksimalkan pasar yang masih besar ini. "Karena memang untuk memajukan keuangan syariah dibutuhkan kebersamaan dan komitmen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News