CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.803   24,00   0,15%
  • IDX 7.326   4,48   0,06%
  • KOMPAS100 1.123   2,38   0,21%
  • LQ45 889   4,96   0,56%
  • ISSI 222   -0,13   -0,06%
  • IDX30 456   2,88   0,64%
  • IDXHIDIV20 547   1,88   0,34%
  • IDX80 129   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,15   0,11%
  • IDXQ30 152   0,44   0,29%

Ikuti perkembangan ekonomi, perbankan revisi target kredit di tahun ini


Senin, 25 Mei 2020 / 15:49 WIB
Ikuti perkembangan ekonomi, perbankan revisi target kredit di tahun ini
ILUSTRASI. Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak penyebaran virus corona (Covid-19) dipastikan bakal membuat pertumbuhan kredit perbankan tertekan tahun ini. Setelah sempat diramal mampu tumbuh dua digit, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan memprediksi kredit kemungkinan akan tumbuh maksimal 2%.

Malah, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam artikel yang dimuat Kontan.co.id (30/4) lalu menyebut ada kemungkinan kredit tidak tumbuh tahun ini alias stagnan. Bukan cuma OJK, Bank Indonesia (BI) pun juga hanya memperkirakan kredit tumbuh maksimal 6%-8% jauh dari proyeksi sebelumnya yang ditaksir sekitar 9%-11% tahun ini.

Beberapa bankir juga sudah melakukan revisi pertumbuhan kredit di tahun 2020. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang menyebut di semester II tahun ini pertumbuhan kredit akan sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yakni tumbuh di kisaran 2%-4% saja.

Baca Juga: Bangga Buatan Indonesia di era New Normal, BNI Dorong Mitra UMKM Go Online

Bukan tanpa sebab, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tambok P. Setyawati mengatakan, BNI saat ini memang tengah fokus memperbaiki kualitas aset. Meski begitu penyaluran kredit tetap akan dilakukan secara selektif. 

"Memang saat ini kami benar-benar fokus dalam menghadapi situasi ini dengan memperbaiki kualitas aset tentunya," paparnya dalam teleconference, Selasa (19/5) lalu.

Revisi target kredit bank berlogo 46 ini jauh lebih rendah dari proyeksi awal tahun yang ditarget 10%-12% secara yoy. Namun, sampai dengan akhir Maret 2020 kredit BNI masih tercatat tumbuh tinggi menembus Rp 579,6 triliun atau tumbuh 11,2% secara year on year (yoy). Jika dibandingkan dengan posisi akhir 2019, pinjaman tumbuh 4,1% secara year to date (ytd).

Bukan cuma BNI saja, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebelumnya juga mengatakan kemungkinan kredit tahun ini hanya tumbuh 2%-3% saja. Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengatakan usulan revisi tersebut jauh dari patokan BTN sebelumnya yang diproyeksi tumbuh 9,5%.

Tapi bukan berarti tidak ada kredit baru, Dia mengatakan kredit yang menjadi penopang adalah kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi. Terlebih, kredit ini masih cukup positif pertumbuhannya. "Kita melihat kalau kita lihat KPR bersubsidi masih tumbuh 10%, untuk full year berkisar situ juga 10-11%," katanya belum lama ini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×