kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ikuti perkembangan ekonomi, perbankan revisi target kredit di tahun ini


Senin, 25 Mei 2020 / 15:49 WIB
Ikuti perkembangan ekonomi, perbankan revisi target kredit di tahun ini
ILUSTRASI. Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Sayangnya, untuk KPR subsidi menurut analisa BTN kemungkinan akan tumbuh flat saja di tahun ini. Meskipun tetap ada penyaluran kredit baru yang berkisar antara Rp 200-400 miliar per bulan. 
Sebagai tambahan, pada kuartal I 2020 BTN mencatat kredit dan pembiayaan sebesar Rp 253,2 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 4,59% dibanding kuartal I tahun sebelumnya yakni Rp 242,1 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga ikut memangkas target kreditnya tahun ini. Dalam paparan kinerja BRI kuartal I 2020, pertumbuhan kredit yang sebelumnya diproyeksi bisa naik 11% diubah menjadi 5%. Namun, target yang baru ini menurut Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo baru akan difinalisasi, dan baru di awal Juni 2020 akan disampaikan ke OJK.

Hingga kuartal I-2020, secara individual kredit BRI masih tumbuh mumpuni sebesar 9,4% (yoy) menjadi Rp 884,24 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso juga menyatakan penurunan kinerja perbankan saat ini sangat bergantung pada durasi pandemi Covid-19. Artinya, semakin lama dampak Covid-19 berlangsung maka imbasnya terhadap kinerja perbankan akan semakin panjang.

Baca Juga: Dukung new normal, Bank BTN ajak pengembang bangun rumah rakyat

Di sisi lain, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam indikator likuiditas yang dirilis (15/5) lalu mengatakan pertumbuhan kredit masih cenderung tertahan di tengah meningkatnya ancaman risiko. Ke depan, perbankan cenderung akan sangat selektif dalam memberikan kredit baru dengan mempertimbangkan kualitas debitur. Sumber ekspansi kredit secara industri juga masih akan berasal dari bank besar yang ditopang ketersediaan likuiditas dan opsi pembiayaan serta debitur yang luas.

Sekadar informasi saja, Bank Indonesia (BI) mencatat per Maret 2020 kredit perbankan masih naik 7,2% yoy menjadi Rp 5.703,4 triliun. Mayoritas pertumbuhan ditopang dari kredit investasi yang tumbuh 13%. Sementara dominasi kredit masih dipegang kredit modal kerja (KMK) walau baru tumbuh 5,1%. Sementara kredit konsumsi tumbuh melambat dari bulan sebelumnya dari 6,1% yoy per Februari 2020 menjadi 5,4% yoy per akhir Maret 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×