Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat premi produk asuransi unitlink turun, imbal hasil unitlink pun dalam kondisi terkoreksi di bulan lalu. Mulai dari unitlink pendapatan tetap, saham dan campuran pun kompak terkoreksi per Mei 2022
Berdasarkan data Infovesta Utama, imbal hasil unitlink saham anjlok paling dalam setelah turun 2,47% di bulan tersebut. Namun, secara year to date (ytd), produk tersebut masih memberikan imbal hasil di posisi positif 1,12%.
Selanjutnya, unitlink campuran menjadi yang terbesar kedua dengan turun 1,49% di bulan yang sama dan secara ytd masih positif 0,7%. Sementara, unitlink pendapatan tetap turun tipis 0,01% sehingga membuat produk tersebut masih tertahan di negatif 1,38% ytd.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana bilang koreksi tersebut dinilai wajar karena di Mei 2022 ada kenaikan suku bunga. Sehingga, semua unitlink imbal hasilnya mengalami koreksi.
Baca Juga: Pendapatan Premi Unitlink Turun pada Kuartal I, Ini Penyebabnya
Meskipun demikian, koreksi yang terjadi pada unitlink saham maupun campuran dinilai hanya terjadi untuk jangka pendek. Mengingat, IHSG sudah mengalami rebound dimana secara year to date naik 6,47%.
“Obligasi masih akan mencermati apakah di bulan ini The Fed kembali naik suku bunganya,” ujar Wawan.
Dari sisi risiko, tahun ini dan tahun depan, Wawan bilang obligasi cenderung tertekan oleh kenaikan suku bunga. Sehingga bagi pemegang polis yang menargetkan pencairan unitlink nya dalam 2 tahun ke depan sebaiknya switching ke pasar uang
Dengan posisi koreksi seperti ini, Wawan pun berpendapat relatif menjadi lebih murah untuk masuk bagi nasabah yang ingin menyimpan produk unitlink untuk jangka panjang. Namun, idealnya tetap melakukan diversifikasi pada saham dan obligasi.
“Meski sekarang obligasi terkoreksi tapi kalau masuk sekarang yield-nya cukup menarik,” imbuhnya.
Dari sisi pemain, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan bilang unitlink pendapatan tetap masih menjadi pilihan nasabah. Namun, secara total portofolio masih di dominasi oleh unitlink saham.
Baca Juga: Industri Asuransi Genjot Pemasaran Melalui Kanal Digital
Ia pun bilang bakal terus memonitor kondisi makro ekonomi, seperti perubahan-perubahan yang terjadi serta dampaknya terhadap kondisi pasar sehingga dapat mengambil keputusan untuk pengelolaan aset investasinya.
“Kami berinvestasi pada obligasi pemerintah dan korporasi dengan rating A- serta LQ45 dan Kompas 100 pada saham,” ujarnya.
Kinerja unitlink BNI Life sampai Mei 2022 pun masih mengalami kenaikan signifikan. Pendapatan premi unitlink per Mei 2022 sebesar Rp 605 miliar dengan kontribusi terhadap total pendapatan premi sebesar 30%.
“Untuk pertumbuhan secara year on year sebesar 11%,” pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News