kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Imbal jasa penjaminan Jamkrindo baru 57%


Selasa, 07 Oktober 2014 / 08:15 WIB
Imbal jasa penjaminan Jamkrindo baru 57%
ILUSTRASI. Simak 4 Cara Mengatur Kulit Berminyak dengan Benar, Tidak Sulit!


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Perum Jamkrindo sepertinya harus bekerja keras di sisa tahun ini. Pasalnya, hingga Agustus lalu, realisasi imbal jasa penjaminan (IJP) meleset dari target. Seharusnya, hingga Agustus 2014, IJP Jamkrindo setidaknya harus mencapai 66%. Namun, di Agustus 2014, perolehan IJP hanya 57% dari target. 

Sepanjang tahun ini, Jamkrindo menetapkan target IJP sebesar Rp 1,8 triliun. Per Agustus, Perum Jamkrindo hanya mampu mengantongi IJP sebesar Rp 1,07 triliun. 

Dari perolehan Januari sampai Agustus, paling banyak disumbang oleh penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) yakni sekitar Rp 756 miliar. Sementara sisanya sebesar Rp 322 miliar berasal dari penjaminan non-KUR. 

Tahun ini, Perum Jamkrindo mengejar target IJP KUR sebanyak Rp 1,28 triliun dan non-KUR sebesar Rp 581 miliar. Artinya, pencapaian IJP baik dari KUR maupun non-KUR sama-sama masih di bawah ekspektasi. 

"Saya sih masih optimistis bisa kami penuhi target tersebut," ujar Diding S. Anwar, Direktur Utama Perum Jamkrindo.

Demi mencapai target, Perum Jamkrindo akan rajin mengikat tali kerjasama dengan penjaminan perbankan. Lalu, Perum Jamkrindo juga akan membuka tujuh kantor cabang baru seperti Aceh, Padang, Tanjung Pinang, Bengkulu, dan Kendari pada kuartal keempat tahun ini. Dengan demikian, sampai akhir 2014, Perum Jamkrindo akan memiliki 14 kantor cabang tambahan. "Dengan begitu kita bisa lebih dekat dengan market," ungkapnya. 

Melambatnya bisnis penjaminan kredit dipengaruhi oleh ekonomi makro dan pertumbuhan industri perbankan. Banyak perbankan yang mengerem laju kreditnya. Dampaknya tentu saja bisnis penjaminan kredit Jamkrindo ikut lesu. Apalagi, mayoritas bisnis penjaminan Jamkrindo berasal dari kredit perbankan.

Selain itu, persaingan antara pemain penjaminan kredit juga makin ketat turut membuat perolehan IJP rendah. Seiring dengan munculnya Jamkrida di daerah dan makin gencarnya perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi kredit membuat bisnis Jamkrindo sedikit goyah.

Walaupun perolehan IJP rendah, kinerja laba Perum Jamkrindo masih sesuai dengan target. Per Agustus, laba sebelum pajak Jamkrindo mencapai Rp 452 miliar. Jumlah ini setara 67% dari target laba tahun ini.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×