kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Imbas pandemi Covid-19, kepesertaan pekerja migran Indonesia di BP Jamsostek menurun


Selasa, 16 Maret 2021 / 18:59 WIB
Imbas pandemi Covid-19, kepesertaan pekerja migran Indonesia di BP Jamsostek menurun
ILUSTRASI. Kantor layanan BPJS Ketenagakerjaan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah peserta aktif Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terdaftar di BP Jamsostek mengalami penurunan menjadi 365.842 peserta per Februari 2021. Angka ini turun 6,1% dari peserta aktif PMI di tahun 2020 sebanyak 389.760 peserta.

Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa tren penurunan peserta telah terjadi sejak tahun 2020. Bukan tanpa sebab, Anggoro beralasan bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi jumlah pekerja migran Indonesia yang terdaftar.

“Kalau kami coba lihat, mereka selesai masa kerja dan tidak perpanjang lagi. Artinya kembali dan tidak perpanjang termasuk tadi tidak bisa berangkat lagi karena covid,” ujar Anggoro dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR pada Selasa (16/3).

Meskipun menurun, Anggoro mengungkapkan, masih ada peluang untuk mengejar penambahan peserta aktif BP Jamsostek dari PMI. Ia bilang menurut data terakhir ada 6 juta pekerja migran saat ini dan total peserta PMI yang sudah terdaftar sejak 2017 baru berjumlah 750.498 orang.

Baca Juga: Kemenaker siapkan layanan pusat pasar kerja

“Kalau 750.000 orang itu berarti baru 12,5% dari jumlah total pekerja migran saat ini,” tambah Anggoro.

Dalam kesempatan tersebut, Anggoro juga menyebutkan bahwa total penerimaan iuran dari PMI sejak tahun 2017 hingga Februari 2021 nilainya mencapai Rp 264 miliar. Sejak awal tahun 2021, jumlah iuran yang diterima baru mencapai Rp 1,3 miliar.

Untuk meningkatkan jumlah kepesertaan PMI dalam BP Jamsostek, Anggoro juga berharap kerjasama dengan beberapa lembaga pemerintahan, salah satunya ialah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). 
Menurut Anggoro, Kemenlu bisa membantu memastikan PMI yang berada di luar negeri bisa terdaftar dalam kepesertaan BP Jamsostek melalui portal peduli WNI.

“Harapan kami nanti KBRI bisa menjadi salah satu pintu kami untuk PMI yang belum menjadi peserta,” imbuh Anggoro.

Selanjutnya: Menaker Ida Fauziyah jamin dana manfaat Jamsos buruh tetap aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×