Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Johana K.
JAKARTA. Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini mencapai 5,01%. Angka pertumbuhan ini lebih rendah ketimbang realisasi pada periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 5,18%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini diakui berdampak pula bagi industri pembiayaan. CEO PT Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi menyebut, beberapa segmen pasar masih menunjukan kelesuan hingga paruh pertama tahun ini.
Misalnya saja dari segmen pembiayaan kendaraan sepeda motor baru yang ikut sepi seiring turunnya angka penjualan.
Meski begitu, ia menyebut bukan berarti semua segmen ikut lesu. Soalnya ada beberapa segmen yang masih menunjukan pertumbuhan. "Misalnya kendaraan komersial untuk pertambangan itu lagi bagus," kata dia, Senin (7/8).
Menurutnya, perlambatan ekonomi di tiap daerah cenderung berbeda bergantung pada sektor ekonomi yang jadi penggerak di daerah tersebut. Contohnya di daerah penghasil komoditas tambang, menurut Gunawan, justru mulai menunjukkan perbaikan, sementara daerah penghasil pertanian sedang agak kendur.
Di paruh kedua tahun ini, Gunawan masih menyimpan optimisme terhadap perbaikan kondisi ekonomi. Diantaranya dari proyek-proyek infrastruktur yang terus digenjot pemerintah bisa berefek domino bagi daya beli masyarakat.
Di isi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga bulan Juni 2017 ini, angka outstanding di industri pembiayaan berada di angka Rp 406,27 triliun. Angka ini naik 4,8% dari posisi akhir tahun kemarin yang sebesar Rp 387,505 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News