kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Incar potensi bisnis, investor lokal dan Thailand berlomba mengakuisisi bank


Selasa, 12 Januari 2021 / 20:50 WIB
Incar potensi bisnis, investor lokal dan Thailand berlomba mengakuisisi bank
ILUSTRASI. Investor dari luar dan dalam negeri berlomba untuk mengakuisisi bank di Indonesia.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

BCA bukan satu-satunya yang ekspansif memboyong bank. Tahun lalu pun, konglomerat Indonesia ramai melalui aksi korporasi. Misalnya, CT Corp melalui PT Mega Corpora yang mengatakan bakal mengambilalih PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) lewat pembelian 3,08 miliar saham atau sekitar 73,71% modal disetor. 

CT Corp juga berencana membeli sebagian saham lagi di PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (BPD Bengkulu). Akhir tahun lalu, CT Corp telah memberikan setoran modal tahap pertama sebesar Rp 100 miliar, sebagai upaya pemenuhan modal inti BPD Bengkulu. 

Sementara itu, Grup Salim yang dulu pernah merajai industri perbankan juga mulai menunjukkan niatnya untuk melebarkan sayap bisnis. Hal ini bisa dilihat dari langkah terbaru Grup Salim, lewat PT Indolife Pensiontama membeli 422,8 juta saham PT Bank Mega Tbk (MEGA), bank milik pengusaha Chairul Tanjung.

Sejatinya, kembalinya Grup Salim ke industri perbankan sudah ditandai dengan keseriusannya lewat pengambilan saham di PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA). Saat ini, tercatat Grup Salim memegang kepemilikan sebesar 22,47% di BINA.

Baca Juga: Ini alasan kredit berwawasan lingkungan sulit berkembang di Tanah Air

Nah, Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu pun pernah mengungkap kalau saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan ekspansi. Dalam waktu dekat, tentunya Bank Ina bakal berkolaborasi dengan lini bisnis dari sang pemegang saham terutama dalam bisnis ritel seperti Indomaret dan Indogrosir. Pun, Daniel mengungkap pihaknya sedang mengembangkan layanan bisnis perbankan digital. sebagai langkah menjawab persaingan yang diprediksi akan semakin ketat. 

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib angkat bicara. Menurut dia, dengan masuknya Grup Salim sebagai pemegang saham minoritas Bank Mega belum akan mengubah fokus bisnis Bank Mega. 

Tapi di sisi lain, Kostaman berharap dengan masuknya PT Indolife Pensiontama bisa memberikan nilai tambah (added value) bagi bisnis bank yang dinakhodainya ke depan. "Fokus bisnis Bank Mega tidak mengalami perubahan," ujar dia belum lama ini.

Baca Juga: BI perpanjang relaksasi kartu kredit




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×