Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Investor asing pun juga berlomba mencicipi kue bisnis bank di Indonesia. Salah satunya investor asal negeri Gajah Putih alias Thailand.
Hal ini ditandai dengan masuknya Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Permata Tbk (BNLI). Salah satu bank terbesar di Thailand ini pun telah secara efektif berintegrasi dengan Bank Permata per 21 Desember 2021 melalui Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia (BBI).
Sekarang, Bank Permata adalah salah satu dari 10 institusi perbankan terbaik di Indonesia. Setelah mendapat konfirmasi dari OJK, Bank Permata memenuhi syarat sebagai bank BUKU IV, kategori bank dengan total modal lebih dari Rp 30 triliun.
Direktur Utama Bank Permata Ridha Wirakusumah pernah menegaskan, kalau bisnis Bank Permata akan tetap fokus ke perbankan digital, ritel, syariah, UMKM dan korporasi. Meski sudah mendapatkan investor kelas kakap yang baru.
Baca Juga: Deutsche Bank kapok berbisnis lagi dengan Donald Trump dan perusahaannya
Bangkok Bank bukan menjadi satu-satunya investor asal Thailand yang masuk ke Indonesia. Ada pula Kasikorn Bank PCL melalui anak usaha Kasikorn Vision Co Ltd (KVision) yang membeli saham PT Bank Maspion Tbk (BMAS).
April 2020 lalu KVision meneken perjanjian jual beli saham dengan PT Alim Investindo, PT Maspion, PT Husin Investama, PT Maspion Investindo serta lima pemegang saham individual untuk membeli 30,01% saham Bank Maspion.
Presiden Direktur Maspion Group Alim Markus dalam artikel yang dimuat Kontan.co.id menjelaskan kalau nantinya tambahan modal yang dicapai lewat hasil investasi itu akan dipakai untuk pengembangan teknologi informasi (TI).
Baca Juga: Bank anggota Himbara yakin kucuran kredit UMKM lebih deras tahun ini