Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau dikenal dengan Indonesia Eximbank mulai gencar mencari sumber pendanaan baru. Sepanjang tahun ini Eximbank menargetkan pendanaan dalam bentuk rupiah sebesar Rp 15 triliun.
Menurut Corporate Secretary LPEI Emalia Tisnamisastra, pendanaan tersebut diperoleh melalui beberapa opsi, seperti pinjaman Rp 5 triliun dan penerbitan surat utang Rp 10 triliun. April 2019 lalu, Indonesia Eximbank telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 3,86 triliun dan sukuk Rp 441 miliar.
“Setelah itu kami akan masuk ke pasar lagi untuk menggalang dana baru. Kami kemungkinan akan menerbitkan kembali di kuartal II, III dan IV 2019,” kata Emalia di Jakarta, beberapa wkatu lalu.
Di sisi lain penerbitan ini dibarengi dengan pembayaran obligasi jatuh tempo sebesar Rp 2,6 triliun pada Juni 2019. Sedangkan total pembayaran obligasi dan sukuk jatuh tempo pada tahun ini mencapai Rp 8,7 triliun.
“Treasury asset kami di posisi Maret 2019 sebesar Rp 13,2 triliun. Jadi kami masih punya dana untuk membayar obligasi Rp 8,7 triliun,” ungkapnya.
Dengan posisi stok pendanaan itu, Eximbank ingin memberikan kepercayaan pada pasar bahwa meskipun kondisi bisnis tahun lalu sempet terdistorsi karena profit turun tapi secara likuditas tetap terjaga.
Sedangkan kebutuhan pinjaman valuta asing tahun ini sebesar US$ 1,3 miliar. Saat ini Indonesia Eximbank sedang menggalang dana valas US$ 900 juta dari bank asing. Rencananya pinjaman dari bank asing diperoleh secara bertahap yaitu pada bulan Mei dan Juli 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News