Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tahun ini, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun baru-baru ini.
Ini merupakan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap V Tahun 2019 yang menjadi bagian dari Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV dengan total target dana Rp 26 triliun.
Pada penerbitan kali ini, Indonesia Eximbank menawarkan empat seri obligasi. Di antaranya obligasi seri A yang memiliki jumlah pokok Rp 224 miliar. Indonesia Eximbank juga menawarkan obligasi Rp 223 miliar.
Selanjutnya, obligasi seri C memiliki jumlah pokok Rp 219 miliar. Terakhir adalah obligasi seri D dengan nilai pokok Rp 520 miliar. Sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 804 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort).
Sekretaris Perusahaan LPEI Emalia Tisnamisastra menjelaskan, dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk pembiayaan aset produktif dalam bentuk pembiayaan ekspor.
“Pada dasarnya penerbitan surat berharga yang dilakukan merupakan langkah berkelanjutan untuk perolehan dana dari pasar modal,” kata Emalia kepada Kontan.co.id, Selasa (25/6).
Sepanjang tahun 2019, menurut Emalia, Indonesia Eximbank akan menerbitkan obligasi dan sukuk sekitar Rp 10 triliun. Artinya, pendanaan dari surat utang mencapai 66,66% dari total dana yang dibidik tahun ini, yaitu Rp 15 triliun. LPEI juga menggalang dana dari sumber lain berupa pinjaman yang diterima.
Kebutuhan pendanaan tersebut untuk menopang bisnis pembiayaan. Seperti diketahui, LPEI menargetkan penyaluran pembiayaan tumbuh 2% dari realisasi tahun lalu, yakni Rp 109,15 triliun.
Indonesia Eximbank yakin bisa memenuhi target tersebut karena potensi bisnis pembiayaan ekspor masih potensial di tahun ini. Dengan begitu, perseroan makin fokus untuk menyalurkan pembiayaan di sektor yang mempunyai manfaat tinggi serta dibarengi penetrasi pasar ke negara non-tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News