Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian global akibat konflik geopolitik dan perlambatan ekonomi, PT Indonesia Gadai Oke melihat peluang pertumbuhan pada lini bisnis gadai emas.
Direktur PT Indonesia Gadai Oke, Danioko Sastra Sembiring, menyebut bahwa kondisi global yang tidak menentu justru memperkuat posisi emas sebagai instrumen keuangan yang paling dipercaya masyarakat.
"Emas dianggap sebagai aset safe haven yang nilainya cenderung stabil, bahkan meningkat saat terjadi tekanan ekonomi. Dalam konteks ini, masyarakat mengandalkan emas bukan hanya sebagai simpanan, tetapi juga sebagai sumber likuiditas jangka pendek melalui gadai," ujarnya kepada Kontan, Senin (23/6).
Dengan kondisi tersebut, ia menilai prospek bisnis gadai emas sangat positif dan menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil.
Baca Juga: Harga Emas Naik, Bisnis Gadai Terkerek
Perusahaan sendiri baru memulai layanan gadai emas pada November 2024. Meski terbilang baru, nilai transaksinya terus menunjukkan peningkatan hingga Mei 2025. Sayangnya ia tidak menyebutkan angka pasti pertumbuhan transaksi gadai emas di perusahaannya.
Menurut Danioko, pertumbuhan ini didorong oleh dua faktor utama, yaitu meningkatnya kebutuhan dana masyarakat dan tingginya harga emas di pasar global.
“Lonjakan ini juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kami yang mudah, cepat, dan aman,” lanjutnya.
Namun demikian, kontribusi gadai emas terhadap total bisnis perusahaan masih relatif kecil. Saat ini, porsi gadai emas baru sekitar 0,76% dari total transaksi PT Indonesia Gadai Oke.
Sebagian besar pendapatan masih ditopang oleh segmen gadai EKL seperti kendaraan bermotor, barang elektronik, serta barang gudang lainnya.
Untuk menjaga kualitas portofolio dan mengelola risiko di tengah situasi ekonomi yang fluktuatif, perusahaan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Beberapa strategi yang diterapkan antara lain penggunaan standar taksiran yang tidak sepenuhnya mengikuti lonjakan harga pasar, penerapan rasio Loan-to-Value (LTV) yang terukur, serta pemeringkatan risiko nasabah.
“Langkah-langkah ini kami lakukan agar risiko tetap terkendali, sekaligus memastikan bahwa layanan gadai emas tetap sehat, berkelanjutan, dan relevan bagi masyarakat di berbagai kondisi ekonomi,” tegas Danioko.
Dengan pendekatan tersebut, PT Indonesia Gadai Oke optimistis bisnis gadai emas akan terus berkembang dan menjadi pilar baru dalam mendukung kebutuhan keuangan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: ValueMax Catat Transaksi Gadai Emas Rp 105 Miliar hingga Mei 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News