kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.701.000   9.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   95,00   0,58%
  • IDX 6.638   24,89   0,38%
  • KOMPAS100 989   6,52   0,66%
  • LQ45 772   2,68   0,35%
  • ISSI 204   1,51   0,74%
  • IDX30 401   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 484   3,14   0,65%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 118   1,00   0,85%
  • IDXQ30 132   0,57   0,44%

Menakar Potensi Bisnis Bullion Bank di Indonesia


Jumat, 14 Februari 2025 / 13:18 WIB
Menakar Potensi Bisnis Bullion Bank di Indonesia
ILUSTRASI. Karyawan memperlihatkan emas batangan saat peluncuran BSI Gold di Jakarta (28/11/2024). PT Bank Syariah Indonesia Tbk meluncurkan BSI Gold untuk mendorong pertumbuhan perusahaan melalui bisnis emas yang saat ini menjadi salah satu mesin penggerak utama BSI. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsep bank emas atau bullion bank telah menarik perhatian di sejumlah negara salah satunya di Indonesia. Konsep bank emas ini dinilai sebagai alternatif sistem keuangan yang berkelanjutan berbasis aset nyata.

Pada (12/2) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya resmi memberikan izin penyelenggaraan kegiatan usaha bullion atau bank emas kepada PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) setelah PT Pegadaian (persero) yang lebih dulu mendapatkan izin dari OJK.

Berdasarkan defenisi di dalam POJK 17/2024 disebutkan bahwa usaha bullion meliputi kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas yang dilakukan lembaga jasa keuangan. Kegiatan tersebut berupa simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, dan penitipan emas.

Baca Juga: BSI Resmi Kantongi Izin dari OJK, Siap Jalankan Bisnis Bullion Bank

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan, bahwa pihaknya mengapresiasi kepercayaan dan dukungan dari regulator dan stakeholder sehingga BSI melangkah ke jenjang selanjutnya dalam mengelola bisnis emas, yaitu bank bullion

"Kami optimistis ke depan BSI mampu memacu pertumbuhan bisnis logam mulia secara berkelanjutan, sehingga inklusi masyarakat untuk berinvestasi emas sesuai maqashid syariah akan terus meningkat," ungkapnya, Kamis (13/2).

Ia pun berharap, produk-produk emas BSI termasuk ke depan pengelolaan bulion bank, merupakan unique differentiator dari BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi dengan meningkatnya tren investasi emas di masyarakat.

Adapun Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho menggarisbawahi bahwa pertumbuhan Bank BSI saat ini salah satunya didorong oleh bisnis emas. Bahkan, bisnis emas di BSI dapat dikatakan sebagai new game changer.

Baca Juga: Resmi Dapat Izin dari OJK, BSI Siap Jalankan Bisnis Bullion Bank

“Jadi produk konsumer seperti emas itu memang tumbuh signifikan di Bank BSI. Bahkan untuk 2025 kami lebih optimistis lagi karena saat ini BSI secara resmi sudah mendapatkan license menjadi bulion bank,” ujar Cahyo.

Oleh karena itu, lanjut Cahyo, perseroan bersyukur bisa menjadi salah satu yang dipilih oleh pemerintah menjadi bank emas pertama di Tanah Air.

“Ini menjadikan cikal bakal dari pada pertumbuhan ekosistem bisnis emas yang lebih lengkap,” tegasnya.

Terkait bisnis logam mulia, BSI memang menunjukkan kinerja yang sangat positif sepanjang 2024. Bahkan bisnis BSI tersebut terdorong oleh antusiasme nasabah kaum muda yang tinggi dalam berinvestasi emas. 

Bisnis emas perseroan tercatat naik 78,18% secara tahunan. Di mana produk cicil emas menjadi primadona dengan lonjakan pembiayaan sebesar 177,42% secara yoy ke angka Rp6,4 triliun.  

Baca Juga: Ini Jawara Bank Penyalur KPR Terbesar Sepanjang 2024

Selain cicil emas, bisnis gadai emas BSI juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pertumbuhannya mencapai sekitar 31,3% secara tahunan ke angka Rp6,4 triliun pada 2024. Kualitas pembiayaan bisnis emas ini pun sangat sehat dengan NPF nyaris 0%. 

Adapun Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidaya mengatakan setelah mengantongi izin, pihaknya akan menjalankan bisnis ini mulai kuartal I-2025 ini.

"Pegadaian akan melakukan kegiatan usaha bullion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi maupun perdagangan emas," ucapnya.

Untuk mendukung bisnis bullion ini, PT Pegadaian akan membangun vault atau tempat penyimpanan emas baru yang memiliki kapasitas 100 ton. 

Vault yang akan dibangun bakal memiliki standar internasional. Dengan demikian, masyarakat dan korporasi dapat memanfaatkan jasa titipan emas hingga deposito emas dengan hati yang tenang.

Dengan kehadiran bisnis baru ini, PT Pegadaian optimistis dapat memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan kinerja perseroan.

Sejauh ini, Elvi mengatakan usaha gadai masih menjadi core bisnis perseroan. Di mana 90% portofolio Pegadaian didominasi gadai emas.

Baca Juga: Sejumlah Bank Besar Genjot Pembiayaan Berkelanjutan pada 2024, Siapa Jawaranya?

Hingga November 2024, transaksi bisnis gadai emas menghasilkan omzet Rp 230 triliun bagi pegadaian. Barang jaminan emas tercatat mencapai 92 ton, serta saldo tabungan emas sebesar 10,3 ton.

Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, Indonesia belum mampu mengoptimalkan sumber daya emas yang dimilikinya, meski dikenal sebagai salah satu negara penghasil emas yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, OJK mengatur kegiatan usaha bullion atau yang berkaitan dengan emas.

“Usaha bullion dapat berpotensi meningkatkan konsumsi emas ritel yang akan memacu peningkatan industri emas dan keseluruhan bisnis dalam ekosistem emas yang mewadahi dengan tambahan value added hingga Rp 30 triliun - Rp 50 triliun,” kata Dian.

Ia bilang, keperluan untuk membentuk bullion bank atau bank emas di Indonesia saat ini sudah mendesak.

Sementara Arianto Muditomo, Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran menilai, prospek bisnis bullion bank di Indonesia sangat menjanjikan, karena tingginya permintaan emas untuk investasi dan perdagangan, dukungan regulasi dari OJK, serta potensi integrasi dengan pasar keuangan syariah.

"Dengan hadirnya bullion bank seperti BSI dan Pegadaian, industri emas akan semakin terorganisir, likuiditas pasar meningkat, dan inovasi produk berbasis emas berkembang, seperti tabungan emas dan kredit berbasis emas," jelasnya.

Baca Juga: Cuan 39,32% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (14 Februari 2024)

Selain itu, kata pria yang akrab disapa Didiet ini, bullion bank dapat mengurangi ketergantungan pada impor emas dan menjadikan Indonesia lebih kompetitif dalam pasar emas global.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×