Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membeberkan kabar terbaru terkait rencana konsolidasi perusahaan reasuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan saat ini pihaknya tengah berdiskusi mengenai rencana konsolidasi tersebut dan belum ada gambaran skema konsolidasi reasuransi BUMN tersebut.
"Belum ada (skema). Jadi, kalau yang masalah itu, sedang dalam tahap diskusi," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Baca Juga: Konsolidasi Reasuransi BUMN Ditargetkan Selesai pada 2028
Ia menyatakan inisiatif konsolidasi reasuransi BUMN memang ada. Namun, dia menurutnya memerlukan waktu untuk menggodok skema konsolidasi reasuransi BUMN tersebut karena banyak hal yang perlu dipertimbangkan baik dari sisi bisnis hingga sumber daya manusia.
"Itu tidak cuma satu malam langsung jadi. Kami mesti mendiskusikan, karena banyak yang harus dipertimbangkan. Bukan cuma memindahkan saham aja, melainkan melihat juga proses bisnisnya, fokus bisnisnya, teknologi, dan sumber daya manusia," tuturnya.
Oleh karena itu, Benny mengungkapkan penyusunan skema konsolidasi memang harus dilakukan secara hati-hati.
Sebelumnya, rencana konsolidasi reasuransi BUMN perlahan mulai menemukan titik terang ketika Indonesia Re menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Selasa (1/7). Berdasarkan roadmap yang ditampilkan Indonesia Re, konsolidasi reasuransi BUMN ditargetkan rampung pada 2028.
"Jadi, rencana pada 2028, kami akan bisa memiliki perusahaan reasuransi nasional yang besar dan kuat, yang merupakan penggabungan dari 3 perusahaan reasuransi milik negara," ujar Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (1/7).
Baca Juga: Indonesia Re Dorong Optimalisasi Kapasitas Tekan Defisit Neraca Pembayaran Asuransi
Benny menerangkan 2 reasuransi yang akan ikut konsolidasi, yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre) dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure). Jika ditelisik lebih rinci, Nasre merupakan cucu usaha dari Indonesia Financial Group (IFG). Perusahaan reasuransi tersebut dimiliki PT Asuransi Kredit Indonesia sebesar 99%.
Sementara itu, Tugure merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Perusahaan reasuransi itu dimiliki PT Tugu Pratama Interindo sebesar 50,74% dan PT Asriland sebesar 49,26%.
Jika ditelaah berdasarkan roadmap, target merger dan akuisisi antara Indonesia Re dengan Tugure berlangsung pada 2026. Selanjutnya, target merger dan akuisisi Indonesia Re dengan Nasre akan terjadi pada 2027. Dengan demikian, ditargetkan konsolidasi atau integrasi reasuransi BUMN keseluruhan rampung pada 2028.
Berdasarkan roadmap, pada 2028, sepertinya akan terdapat beberapa perusahaan perasuransian yang akan tergabung dalam konsolidasi yang dikepalai Indonesia Re, yakni Tugure, Nasre, Asuransi Asei, dan Asuransi ReIndo Syariah. Dipaparkan juga dalam roadmap, konsolidasi reasuransi BUMN bisa go international pada 2029.
Selanjutnya: Promo Es Krim Alfamart 16-31 Juli 2025, Beli 2 Gratis 1 Magnum Cokelat-Matcha
Menarik Dibaca: Cryo Slimming Pro for Body: Solusi Nyaman Kurangi Lemak Tubuh dari Eva Mulia Clinic
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News