kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,95   1,53%
  • LQ45 830   13,44   1,65%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,62   1,83%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,32   1,67%

Indosurya Finance masih andalkan pendanaan dari bank


Rabu, 08 Mei 2019 / 21:11 WIB
Indosurya Finance masih andalkan pendanaan dari bank


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance masih mengandalkan sumber pendanaan dari perbankan. Ambil contoh PT Indosurya Inti Finance atau dikenal dengan Indosurya Finance.

Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung mengatakan bahwa pendanaan perusahaan 90% berasal dari perbankan, baik itu berasal dari bank domestik maupun asing. Menurutnya, pendanaan dari perbankan lebih mudah diperoleh dibandingkan sumber dana lain.

“Karena sudah ada kerja sama sebelumnya dengan bank jadi lebih mudah,” kata Mulyadi kepada Kontan.co.id, Rabu (8/5).

Selain dari bank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memperbolehkan multifinance mencari sumber pendanaan lain seperti melalui penerbitan obligasi, medium term notes (MTN) dan sekuritisasi aset. Dari sekian sumber pendanaan, menurut Mulyadi, bunga pinjaman dari perbankan asing dinilai lebih murah.

Maka itu perseroan mengincar 50% pinjaman bank asing dan 50% bank lokal. Di sisi lain Indosurya Finance juga berencana menerbitkan obligasi dan MTN setelah pasar kondusif pasca kasus gagal bayar PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance).

“Penerbitan MTN sudah masuk rencana bisnis perusahaan. Tapi masih menunggu kondusif, kami melihat dari persepsi pasar multifinance membaik dan ekspetasi bunga MTN yang diterbitkan juga turun,” terang Mulyadi.

Meski masuk rencana bisnis perusahaan, tapi penerbitan MTN kali ini dinilai kurang menarik karena proses penerbitannya mirip dengan obligasi. Selain itu jumlah pembeli cenderung lebih terbatas dibandingkan market obligasi.

Ia juga tidak memungkiri bahwa kasus gagal bayar SNP Finance membuat perbankan lebih selektif memberikan pinjaman ke multifinance. Namun ia bersyukur bahwa kasus tersebut tidak memberikan dampak bagi perusahaan karena tetap mendapatkan kepercayaan bank untuk memperoleh pinjaman.

Untuk saat ini tingkat bunga kredit yang diterapkan ke nasabah cukup kompetitif dibandingkan multifinance lain. Adapun perhitungan bunga kredit ini mempertimbangkan tingkat risiko serta bunga dari pendanaan yang diperoleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×