Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa tetap optimis investasi akan tumbuh meski pada tahun 2024 diperkirakan suku bunga akan turun. PT BNI Life Insurance atau BNI Life misalnya optimis investasi di tahun 2024 akan tumbuh 8% meski adanya perkiraan penurunan suku bunga.
Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan penurunan suku bunga di tahun depan diperkirakan akan membuat yield obligasi mengalami penurunan. Meski begitu, Eben mengatakan BNI Life tetap menargetkan pertumbuhan investasi di tahun 2024.
"Untuk hasil investasi sendiri kami targetkan akan tumbuh sekitar 8% di tahun depan," ungkap Eben pada Kontan.co.id, Senin (18/12).
Eben juga menjelaskan untuk menghadapi kemungkinan turunnya suku bunga di tahun 2024, ada langkah yang dapat diambil. Ia mengatakan aksi profit taking dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mendapat investment income lebih tinggi. Dengan begitu, Eben masih optimis di tahun 2024 masih tetap akan ada pertumbuhan.
Baca Juga: SMMA Beberkan Tantangan Terbesar pada Tahun Depan
Hingga saat ini pun hasil investasi BNI Life sudah mencapai target yang ditetapkan pada rencana bisnis perseroan. Meski begitu Eben mengatakan masih akan terus dioptimalkan. Eben menambahkan, terakait instrumen yang dimiliki BNI Life tidak ada perubahan signifikan.
"Instrumen investasi kami masih pada obligasi, saham, reksadana dan deposito dengan komposisi terbesar pada obligasi yaitu lebih dari 60%," ujar Eben.
Terkait mencapai target di 2024, Eben mengatakan tidak adanya masalah dengan tahun politik. Menurutnya tahun politik biasanya kondisi market justru akan bagus.
Menurutnya mungkinkan ada sedikit volatilitas di bulan-bulan pemilu namun biasanya kondisi market akan tetap baik. Eben mengatakan dalam masa pemilu tersebut dapat memanfaatkan instrumen saham, namun tetap dengan selektif memilih sektor misalnya di sektor consumer atau banking.
"Sedangkan untuk obligasi, tren penurunan suku bunga oleh BI dan The Fed akan di mulai tahun depan sehingga mungkin harga-harga obligasi akan meningkat jika yield obligasi juga cenderung turun," jelas Eben.
Eben juga mengatakan telah mempersiapkan strategi untuk investasi di tahun 2024. Strategi BNI Life di tahun depan adalah dengan memanfaatkan banyak momentum di market, aktif trading seperti biasanya dan merespon dengan segera setiap perubahan kondisi market.
Baca Juga: Instrumen SBN Dongkrak Hasil Investasi Asuransi Jiwa
Selain itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) juga tetap optimis tren investasi akan cenderung positif di tahun 2024.
Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama mengatakan akan tetap optimis untuk investasi asuransi jiwa di tahun 2024. Menurutnya dorongan penurunan suku bunga yang ada saat ini akan akan menaikkan stimulus investasi.
Sealin itu, Vivin juga mengatakan setelah pemilu investor akan lebih berani mengimplementasikan strategi investasinya sesuai kondisi yang ada.
"Investor yang semula menerapkan prinsip wait and see karena volatilitas pasar, akan lebih berani mengimplementasikan strategi investasinya," ungkap Vivin.
Selain itu, Vivin juga mengatakan terkait penurunan suku bunga dan adanya tahun politik perlu melakukan langkah-langkah yang tepat. Menurut Vivin perlu adanya dilakukan diversifikasi pada portofolio investasi, untuk meminimalisir dampak kondisi pasar.
"Untuk penempatan jangka pendek saat ini pertumbuhan akan positif yang disebabkan oleh naiknya nilai suku bunga, kendati demikian untuk penempatan jangka panjang akan juga akan disesuaikan dengan nilai pokok pada pasar," jelas Vivin.
Vivin menjelaskan terkait kondisi investasi asuransi jiwa Generali Indonesia saat ini memiliki kinerja investasi sangat bervariasi. Menurutnya hal itu disebabkan oleh faktor eksternal yang masih terasa pada perkembangan pasar.
"Namun secara umum unitlink pendapatan tetap Generali kinerjanya terus bertumbuh," ujar Vivin.
Vivin juga berharap untuk investasi tahun depan kinerjanya dapat terus meningkat dan semakin kuat. Terkait dengan target, Vivin mengatakan nilai investasi dapat tumbuh seoptimal mungkin.
"Hal itu juga sejalan guna kami bisa terus memberikan perlindungan maksimal kepada nasabah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada asuransi," ungkap vivin.
Sedangkan untuk strategi capai target Vivin mengungkapkan dalam alokasi dan pengelolaan portofolio investasi dari tahun ke tahun, Generali Indonesia mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan juga memiliki proses pengawasan.
Pengawasan tersebut baik dari komite investasi, regional, maupun secara grup. Vivin menambahkan, pengelolaan alokasi investasi juga menerapkan berbagai strategi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik untuk strategi jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
"Untuk itu, Generali Indonesia mengatur pemilihan portofolio secara seimbang, melalui kepemilikan pada saham blue chip, saham dengan kapitalisasi besar, maupun saham-saham dengan kapitalisasi kecil," jelas Vivin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News