kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Instrumen SBN Dongkrak Hasil Investasi Asuransi Jiwa


Senin, 18 Desember 2023 / 16:57 WIB
Instrumen SBN Dongkrak Hasil Investasi Asuransi Jiwa
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor pusat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI Jakarta, Rabu (11/10). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/10/2023.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut peningkatan yang signifikan pada hasil investasi asuransi jiwa disebabkan kinerja positif dari Surat Berharga Negara (SBN). Berdasarkan data OJK per September 2023, hasil investasi asuransi jiwa naik 70% secara tahunan menjadi Rp 22 triliun. 

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu menjelaskan kenaikan tersebut disebabkan adanya kinerja positif dari SBN dan instrumen pasar modal (saham dan sukuk korporasi). 

“Karena porsi investasi asuransi jiwa terbesar ada pada SBN yaitu 30% dari total investasi dan saham sebesar 29,3% dari total investasi industri asuransi jiwa,” ungkap Togar pada Kontan.co.id, Senin (18/12). 

Togar juga menjelaskan hingga September 2023 investasi asuransi jiwa dalam bentuk SBN mengalami pertumbuhan 21,7% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 30,0% atau setara dengan Rp 160,28 triliun. 

Baca Juga: Generali Indonesia Bayarkan Klaim Lebih dari Rp 1 Triliun hingga November 2023

Selain itu, Togar juga mencatat adanya pertumbuhan pada saham. Menurutnya pertumbuhan tersebut didorong oleh peralihan instrumen investasi dari reksadana ke saham, sebagai dampak atas regulasi OJK terbaru terkait PAYDI.

“Pertumbuhan sebesar 0,3% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 29,3% atau setara dengan Rp 156,64 triliun,” jelas Togar. 

Selain itu Togar menambahkan untuk investasi pada reksadana dan deposito mengalami penurunan. Reksadana mengalami penurunan sebesar 29,3% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 16,7%. 

Sedangkan Deposito mengalami penurunan sebesar 10,7% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 7,0% atau setara dengan Rp 37,26 triliun. 

“Tapi untuk sukuk korporasi masih mengalami pertumbuhan sebesar 1,8% dengan kontribusi terhadap total investasi sebesar 8,2% atau setara dengan Rp 43,75 triliun,” ungkap Togar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×