kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Industri asuransi umum diprediksi tumbuh positif tahun ini


Selasa, 23 Februari 2021 / 20:45 WIB
Industri asuransi umum diprediksi tumbuh positif tahun ini
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan logo sejumlah perusahaan asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) masih optimistis bisnis industri asuransi umum tumbuh positif tahun ini. Pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh dua lini bisnis yaitu asuransi kesehatan dan asuransi engineering.

"Paling tidak dari sisi engineering insurance, nanti konsumsi akan mulai jalan kembali naik dan asuransi kesehatan sebagai dampak Covid-19 juga meningkat cukup besar," kata Direktur Eksekutif AAUI Dody Dalimunthe ketika paparan kinerja asuransi umum secara virtual, Selasa (23/2).

Berdasarkan data AAUI, sepanjang 2020 premi industri asuransi umum turun 3,6% yoy menjadi Rp 76,98 triliun karena menurunnya permintaan dan anjloknya bisnis asuransi kendaraan selama pandemi. Dari realisasi itu, porsi asuransi engineering 3,2%, asuransi kesehatan dan personal accident 10,4% dan asuransi kendaraan 19,1%. 

Sayangnya, ia belum bisa mengungkapkan berapa proyeksi pertumbuhan bisnis asuransi umum tahun ini. Namun Dody berharap, pertumbuhan premi kali ini bisa lebih dari realisasi tahun sebelumnya. 

Baca Juga: AAUI proyeksi klaim banjir pada properti akan lebih besar

"Kami melihat kondisi masih volatil, sehingga secara angka belum bisa melihat. Tapi secara umum, kami optimistis akan lebih baik dari 2020 setidaknya sama dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19," jelas dia. 

Di sisi lain, asuransi kendaraan tahun ini diperkirakan belum bisa pulih sepenuhnya. Jika melihat data asosiasi, penurunan asuransi kendaraan mencapai 21,3% menjadi Rp 14,73 triliun. Ini merupakan lini usaha terbesar kedua setelah asuransi properti. 

"Kontribusi terbesar adalah asuransi properti dan kendaraan bermotor lebih 50%. Jadi kalau ada yang terdampak dari dua lini usaha ini, maka akan berdampak kepada premi secara keseluruhan," ungkapnya. 

Sementara dari sisi klaim, secara keseluruhan justru turun 3,3% yoy menjadi Rp 36,11 triliun pada 2020. Kontribusi klaim terbesar dari asuransi kredit Rp 10,72 triliun, asuransi kendaraan Rp 7,01 triliun dan asuransi properti Rp 6,91 triliun.  

Selanjutnya: Ada relaksasi PPnBM Mobil, ini harapan Asuransi Jasindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×