CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

AAUI proyeksi klaim banjir pada properti akan lebih besar


Senin, 22 Februari 2021 / 18:36 WIB
AAUI proyeksi klaim banjir pada properti akan lebih besar
ILUSTRASI. Petugas melayani pelanggan salah satu perusahaan asuransi kendaraan di Jakarta, Selasa (29/12/2020). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia proyeksi klaim banjir pada properti akan lebih besar.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketika musim hujan memicu banjir, maka perusahaan asuransi umum bersiap memproses pengajuan klaim banjir dari para pemegang polis. Kendati demikian, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) bilang klaim hanya bisa dilakukan bagi polis asuransi kendaraan bermotor dan properti yang memiliki perluasan risiko banjir. 

Direktur Eksekutif AAUI, Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe bilang polis standar asuransi kendaraan bermotor maupun properti mengecualikan risiko banjir. Sehingga pemegang polis harus memastikan dahulu polisnya ada perluasan risiko banjir.

“Melihat pemberitaan di media memang banyak kendaraan yang mengalami kerugian. Untuk asuransi property mungkin diperkirakan lebih besar klaimnya. Karena kami melihat hampir seluruh lokasi seperti di Jababeka 2 yang merupakan daerah industri Terdampak cukup parah, selain itu daerah Karawang, dan Tangerang maupun Banten juga,” ujar Dody kepada Kontan.co.id pada Senin (22/2).

Kendati demikian, Dody menegaskan proses klaim ini masih diproses oleh perusahaan-perusahaan penerbit polis. Namun AAUI masih belum mendapatkan data angka tersebut.

Baca Juga: Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia sebut sudah ada pengajuan klaim banjir

Oleh sebab itu, AAUI menilai saat ini saat yang tepat bagi perusahaan asuransi kerugian kembali mengedukasi perluasan risiko banjir. Sebab kejadian banjir tidak kali ini saja, sehingga sebaiknya memang jika di wilayah rasal atau beroperasi memiliki potensi banjir, sebaiknya polis diperluas risiko banjir.

PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) telah melakukan pembayaran klaim terkait banjir lebih dari Rp 126 miliar sepanjang 2020.

Direktur Utama Adira Insurance Hassan Karim mengatakan, masyarakat harus mengubah persepsi terhadap penanganan masalah lingkungan. Semua pihak perlu terlibat dan berkontribusi untuk mencegah dan menangani dampak dari perubahan iklim. 

“Kegagalan mengelola risiko lingkungan dapat memberikan dampak dan kerugian yang tidak terukur bagi masyarakat. Pandemi ini telah memberi kita kesempatan untuk merefleksikan bagaimana kita memperlakukan lingkungan dan bahwa belum terlambat untuk mengelola risiko yang kita hadapi dan mengubah dampaknya,” ujar Hassan. 

Baca Juga: Aswata bayar klaim terkait banjir hampir Rp 130 miliar sepanjang 2020


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×