Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri modal ventura menilai sektor industri ini masih berpotensi membukukan pertumbuhan. Terlebih dengan semakin menjamurnya perusahaan rintisan (start up) belakangan ini.
Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R. Sirait mengatakan, perusahaan start up dan yang berada dalam level usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan sasaran utama dari pebisnis modal ventura.
Dus, dengan semakin banyaknya perusahaan rintisan dan UMKM yang punya potensi bisnis prospektif, tentunya makin besar pula peluang bagi modal ventura untuk ikut terlibat dengan menjadikannya perusahaan pasangan usaha.
Di sisi lain, pertumbuhan industri modal ventura di awal tahun ini terbilang cukup menggembirakan. Di antaranya terlihat dari kenaikan aset industri yang mencapai 13,93% secara year on year menjadi Rp 10,83 triliun per kuartal pertama 2018.
Begitu juga dengan pembiayaan dan penyertaan modal ventura yang meningkat 19,8% secara tahunan menjadi Rp 7,44 triliun.
Meski begitu, ia menilai, masih perlu adanya dukungan untuk makin mendorong perkembangan bisnis modal ventura. Termasuk untuk makin meningkatkan bisnis di segmen penyertaan saham. "Penyertaan saham memang membutuhkan waktu lebih lama hingga hasilnya kelihatan," kata Jefri, Rabu (30/5).
Per Maret 2018, nilai penyertaan saham yang disuntikan modal ventura kepada perusahaan pasangan usaha sebesar Rp 1,3 triliun. Angka tersebut naik dari periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp 1,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News