kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri multifinance optimistis kinerja bulan Maret 2021 akan mengalami peningkatan


Minggu, 21 Maret 2021 / 17:12 WIB
Industri multifinance optimistis kinerja bulan Maret 2021 akan mengalami peningkatan
ILUSTRASI. Penjualan mobil./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/2021.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

Sekadar informasi, sepanjang 2020 CNAF mengandalkan produk pembiayaan mobil baru, mobil bekas, dan multiguna, dengan total penyaluran mencapai Rp 3,75 triliun. Capaian sepanjang periode pandemi ini masih tercatat meningkat 5% (year-on-year/yoy) dari capaian realisasi pembiayaan sepanjang 2019 di Rp 3,5 triliun.

Senada, Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja pun optimistis kinerja portofolio otomotif perusahaan pembiayaan secara umum akan mengalami lonjakan pada periode Maret 2021 ini.

"Sampai dengan minggu ini, kinerja MUF alami kenaikan sekitar 15% ketimbang Februari 2021 atau sejak policy PPnBM. Dengan adanya kemungkinan ppnbm untuk mobil di atas 1500cc kita harapkan akan membuat pasar bertumbuh," kata Stanley.

Ia juga berharap pada Maret 2021 akan menjadi batu loncatan pendongkrak kinerja penyaluran MUF, yang targetnya sepanjang 2021 sebesar Rp 7,9 triliun, dengan komposisi 70,9% untuk roda empat dan 29,1% untuk roda dua.

"Oleh karena itu strategi MUF di tahun ini yaitu MUF akan mengembangkan pasar Syariah bersama BSI dan mengembangkan pasar captive bersama BMRI  selain menambah jumlah dealer / showroom untuk roda dua dan roda empat untuk pasar reguler," jelas Stanley.

Sebagai catatan, sepanjang 2020 penyaluran MUF hanya mencapai Rp5,8 triliun atau turun dari capaian 2019 yang ditutup menyentuh Rp8,1 triliun. Komposisinya, 74,7 persen roda empat, sementara 25,3 persen roda dua.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga mengatakan, pipeline permintaan pembiayaan khususnya unit kendaraan yang masuk dalam kategori diberikan relaksasi PPnBM meningkat. "Namun tetap kami proses penuh kehati-hatian. Target kami Maret ini bisa lebih besar pencapaian dibandingkan Januari dan Februari. Estimasi kami bulan ini lending sekitar Rp 1,5 triliun," ucap Direktur Keuangan MTF Armendra.

Selain itu, Armendra mengatakan, untuk tahapan restrukturisasi, yang MTF lakukan sekarang adalah fokus pada collection, memastikan kestabilan pembayaran angsuran nasabah restrukturisasi atau pasca restrukturisasi.

"Sejalan dengan restu yang diberikan, kami pun melakukan risk assesment nasabah tersebut, yang kami kelompokan pada probabilitas risikonya. Dan atas hal tersebut, kami bentuk tambahan cadangan sebagai antisipasi risiko yang terjadi. Sampai dengan Februari, kualitas nasabah restrukturisasi masih terkontrol dengan baik dengan kualitas pembayaran non performing 1,03%," jelas Armendra. 

Dalam menjaga pembiayaan di tahun ini, MTF memiliki berbagai strategi pembiayaan, seperti lebih fokus pada strategic customer, yakni nasabah-nasabah yang merupakan nasabah mandiri group, atau nasabah-nasabah yang masih dalam satu rantai bisnis (value chain) dalam ekosistem pembiayaan yang dilakukan Bank Mandiri Group. 

"Dan hal ini sangat disupport oleh Bank Mandiri, baik dalam pemberian pipeline list customer maupun sumber pendanaan (Join Financing) yang sangat kompetitif," kata Armendra.

Seperti diketahui, pemerintah memberikan subsidi PPnBM untuk mobil baru jenis sedan dan 4x2, dengan mesin di bawah 1.500 cc, serta memiliki local content 70%. Kebijakan ini telah berlaku per 1 Maret 2021 dan direncanakan memiliki tiga tahapan insentif per tiga bulanan. Awalnya, 100% ditanggung pemerintah, kemudian berkurang hingga 50%, dan tahap terakhir tinggal 25% saja.

Selanjutnya: Ada relaksasi PPnBM, apakah pasokan mobil baru bisa penuhi lonjakan permintaan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×