Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah multifinance memproyeksikan pembiayaan kendaraan meningkat menyambut momentum Ramadan dan Lebaran tahun 2024 ini. Apalagi, secara historis pembiayaan saat bulan Ramadan mendaki.
Mandiri Utama Finance (MUF) menyebut, pembiayaan kendaraan biasanya terjadi di hampir semua segmen pembiayaan kendaraan.
Direktur Utama MUF Stanley Setia menargetkan, kenaikan pembiayaan sebesar 10% pada saat Ramadan hingga menjelang Lebaran.
Stanley mengatakan, kenaikan pembiayaan baru telah terjadi pada Januari 2024. MUF telah menyalurkan pembiayaan baru Rp 1,88 triliun, naik lebih dari 7% dibandingkan 2023. Segmen pembiayaan terbesar adalah kendaraan roda empat sebesar 80%.
Baca Juga: FIF Bakal Terbitkan Obligasi dengan Total Nilai Rp 4,5 Triliun di Tahun 2024
Anak perusahaan PT Astra International Tbk, PT Federal International Finance (FIF) juga optimistis pembiayaan sepeda motor, khususnya Honda, menjelang Lebaran tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pasar sepeda motor.
Chief Marketing Officer FIF Group Daniel Hartono memperkirakan pasar sepeda motor pada Maret 2024 tumbuh 30%, jika dibandingkan Februari 2024. "Atas dasar itu, FIF menargetkan pertumbuhan pembiayaan seiring pertumbuhan pasar motor pada Maret 2024," tuturnya.
Pembiayaan Januari
Pada Januari 2024, Daniel mengatakan, pembiayaan sepeda motor Honda baru pada Januari 2024 tumbuh 5,8% secara tahunan menjadi 137.608 unit, tumbuh 5,8%.
"Porsi terbesar pembiayaan FIF untuk sepeda motor Honda baru ada di segmen low end yaitu Honda Beat berkontribusi 35%," kata Daniel.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Roda Dua Melaju pada Tahun Lalu
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga optimistis momen Ramadan akan mendongkrak kinerja. Sebab menurut Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman, hampir semua segmen akan mengalami kenaikan pembiayaan baik mobil baru atau bekas.
"Selain itu, biasanya akan menjadi momentum sangat baik juga untuk penyaluran pembiayaan multiguna dana tunai, khususnya segmen UMKM yang membutuhkan tambahan modal," ujar dia.
Sampai akhir 2024, CNAF menargetkan bisa meningkatkan pembiayaan 15% menjadi Rp 10 triliun. Ristiawan menerangkan hingga Januari 2024, penyaluran pembiayaan baru CNAF mencapai Rp 878 miliar, meningkat 70% secara tahunan.
Baca Juga: Multifinance Mulai Bersiap Merilis Obligasi pada Tahun Depan
Ristiawan menerangkan, pembiayaan kendaraan bekas dan pembiayaan multiguna menjadi penyokong pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru CNAF. "Secara komposisi, penyaluran pembiayaan kedua segmen tersebut berkontribusi sebesar 74% dari total penyaluran pembiayaan baru," kata Ristiawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News