kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Industri multifinance sukses raih laba hingga Rp 3,99 triliun pada April 2021


Senin, 21 Juni 2021 / 14:45 WIB
Industri multifinance sukses raih laba hingga Rp 3,99 triliun pada April 2021
ILUSTRASI. Industri pembiayaan (multifinance) optimistis kredit kendaraan bermotor naik


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kinerja masih tertekan, industri multifinance bisa mengantongi keuntungan lebih besar dari tahun lalu. Hal ini seiring dengan efisiensi yang dilakukan perusahaan serta membaiknya bisnis industri. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, laba industri multifinance meningkat 20,90% menjadi Rp 3,99 triliun pada April 2021. Padahal, pada bulan sebelumnya, laba industri pembiayaan sempat turun 23,64% menjadi Rp 3,23 triliun.

Hal tersebut terlihat dari kinerja perusahaan multifinance yang mencatat penurunan laba pada kuartal I-2021, seperti Buana Finance, BFI Finance dan Adira Finance. Walau begitu, mereka telah menyiapkan langkah strategis untuk memperbaiki performa perusahaan. 

Lihat saja, Buana Finance, mengalami penurunan laba 91,56% menjadi Rp 1 miliar pada kuartal I-2021. Meski turun, perusahaan tetap optimistis bisa meraih laba lebih besar yaitu 37,50 miliar hingga akhir 2021, atau naik 86,98% yoy. 

Baca Juga: Pendanaan multifinance merosot

Guna mencapai target tersebut, perusahaan melakukan efisiensi termasuk pengurangan jumlah karyawan yang sudah dimulai sejak 2020 lalu. Kemudian mendapatkan keringanan pinjaman dari kreditur sehingga bisa menekan beban dana (cost of fund). 

Selain itu, Buana Finance akan memperbesar portofolio pembiayaan mobil baru seiring dengan peningkatan penjualan kendaraan industri otomotif pasca pemerintah memperpanjang diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 100%. 

"Kami akan mencari pendanaan yang kompetitif untuk memperbesar volume pembiayaan kendaraan baru dengan mitra kami yang sudah terbina," kata Direktur Buana Finance Herman Lesmana, pekan lalu. 

Melalui strategi itu, perusahaan yakin bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,8 triliun di 2021. Jumlah itu naik 52,21% dibanding pencapaian tahun 2020, yang terdiri dari Rp 1,3 triliun pembiayaan konsumen dan Rp 500 miliar sewa pembiayaan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×