kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Industri pembiayaan masih menarik di mata pemodal asing


Selasa, 21 Mei 2019 / 13:06 WIB
Industri pembiayaan masih menarik di mata pemodal asing


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan menghadapi tantangan bisnis dalam beberapa waktu ke belakang. Namun rupanya, sektor industri ini masih mampu memikat perhatian dari sejumlah calon investor asing.

Beberapa multifinance saat ini tengah dijajaki untuk diakuisisi pemodal dari luar negeri. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W Budiawan mengatakan, terdapat empat investor asing yang akan berinvestasi di bisnis multifinance Indonesia.

"Targeted company etikanya tidak bisa disebutkan. Ada empat yang termonitoring dan masih proses due diligence oleh konsultan keuangan dan belum ada aplikasi ke perizinan IKNB OJK,"ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/5).

Para investor ini antara lain berasal dari Korea Selatan dan Singapura. Salah satu pemain yang masuk dalam radar yang dibidik adalah PT Artha Prima Finance dikabarkan bakal digaet oleh konglomerasi asal China, Ping An.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Artha Prima Finance Simon Pratama belum dapat mengonfirmasi hal tersebut. "Maaf saya belum bisa disclose informasi apa pun,"ujarnya.

Namun, Simon mengonfirmasi hingga saat ini Buana Sejahtera Group yang masih menjadi pemegang saham tunggal Artha Prima Finance. Portofolio Artha Prima Finance saat ini didominasi sebesar 100% kendaraan penumpang beroda empat.

Tahun ini Artha Prima Finance menargetkan pembiayaan senilai Rp 500 miliar, atau tumbuh 10% secara tahunan. Dengan nilai ekuitas sebesar Rp 300 miliar.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan akuisisi yang ingin dilakukan oleh investor asing merupakan hal yang wajar. "Multifinance bisa membiayai apa saja seperti investasi, modal kerja, multiguna, jadi peluang bisnisnya cukup besar. Kalo dari sisi permodalan cukup besar tetapi tidak sebesar perbankan,"ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/5).

Jadi pangsa pasar yang paling utama. Sebagai negara penduduk yang besar, yang kaya akan sumber daya alam jadi potensi bisnis yang digali bisa banyak.

Asal tahu aja, piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan 5,17% yoy atau meningkat sebesar Rp 21,66 triliun menjadi Rp 440,86 triliun per Maret 2019.

Apabila dilihat berdasarkan jenis kegiatan usaha, pembiayaan multiguna tumbuh 6,55% yoy, pembiayaan modal kerja tumbuh 2,42% yoy, dan piutang pembiayaan investasi meningkat sebesar 10,66% yoy. Kenaikan pada pembiayaan investasi berasal dari kontribusi sektor pertambangan, sektor transportasi dan sektor konstruksi.

Pembiayaan kendaraan bermotor roda 4 tumbuh 4,29% yang ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan kendaraan roda empat baru, sementara untuk roda empat bekas tumbuh minus 2,94%. Sedangkan untuk pembiayaan kendaraan roda dua baru dan bekas memberikan kontribusi pertumbuhan yang hampir sama di sekitar 5%-7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×