Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang lebaran permintaan pembiayaan terhadap mobil bekas meningkat. Beberapa pelaku multifinance pun mengakui adanya lonjakan permintaan dibanding bulan biasa.
PT BCA Finance mencatat biasanya ada lonjakan hingga 10% dibanding bulan biasa. Selain itu, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengaku pada tahun ini, permintaan pembiayaan terhadap mobil beka lumayan bagus.
"Mungkin karena harga mobil baru sudah mahal, jadi banyak yang beralih untuk beli mobil bekas. Jelang lebaran, pada tahun-tahun sebelumnya permintaan pembiayaan mobil bekas bisa 10% lebih tinggi," ujar Roni kepada Kontan.co.id pada Senin (20/5).
Kendati pada jelang lebaran permintaan pembiayaan mobil bekas meningkat, anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk ini mengaku selektif. Tujuannya agar kualitas pembiayaan tetap terjaga.
"Untuk mobil bekas kami akan tetap hati-hati karena risiko lebih tinggi dari mobil baru. Loan to value untuk mobil bekas dan baru sama di 70%," jelas Roni.
Lanjut Roni, hingga April 2019, BCA Finance sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 10,937 triliun. Ia menyebut terdapat 30% portofolio BCA Finance disalurkan ke mobil bekas.
Begitu pun dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk mengaku juga ada lonjakan permintaan mobil bekas jelang lebaran. Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menyatakan ada lonjakan permintaan mobil bekas sekitar 5% hingga 10% jelang lebaran.
Guna memanfaatkan momentum ini, Sudjono bilang pihaknya akan melanjutkan strategi yang telah dijalankan sebelumnya. Juga menggulirkan program-program khusus seperti paket promo spesial, baik untuk konsumen baru maupun untuk konsumen eksisting.
"Untuk strategi marketing secara keseluruhan, BFI Finance menerapkan strategi above the line dan below the line juga via digital," kata Sudjono kepada Kontan.co.id.
Sudjono menegaskan pada dasarnya fokus bisnis pembiayaan BFI Finance adalah pembiayaan dengan beragun kendaraan roda dua dan roda empat. Per kuartal I-2019 Maret lalu, BFI Finance mencatat pembiayaan baru kendaraan roda empat sebesar 67,5%.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Maret 2019, piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan 5,17% yoy atau meningkat sebesar Rp21,66 Triliun menjadi Rp440,86 triliun per Maret 2019.
"Per Maret 2019, pembiayaan kendaraan bermotor roda 4 tumbuh 4,29% yang ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan kendaraan roda 4 baru, sementara untuk roda 4 bekas tumbuh minus 2,94%," ujar Bambang W Budiawan Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B OJK kepada Kontan.co.id beberapa hari lalu.
Lanjut Bambang pembiayaan kendaraan roda 2 baru dan bekas memberikan kontribusi pertumbuhan yang hampir sama di sekitar 5%-7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News