kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Industri Penjaminan Diproyeksi Cetak Laba Lebih dari Rp 1,51 Triliun pada 2025


Kamis, 18 September 2025 / 19:21 WIB
Industri Penjaminan Diproyeksi Cetak Laba Lebih dari Rp 1,51 Triliun pada 2025
ILUSTRASI. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Asippindo memproyeksikan laba industri penjaminan pada 2025 dapat melebihi pencapaian laba pada 2024 yang mencapai Rp 1,51 triliun.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) memproyeksikan laba industri penjaminan pada 2025 dapat melebihi pencapaian laba pada 2024 yang mencapai Rp 1,51 triliun.

Asal tahu saja, laba industri penjaminan naik 14,30% secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 879 miliar per Juli 2025 atau nilainya melebihi setengah dari pencapaian laba pada 2024.

"Apabila melihat data, laba perusahaan penjaminan meningkat per Juli 2025, sehingga sangat memungkinkan pencapaian laba tahun ini melebihi Rp 1,51 triliun," kata Sekretaris Jenderal Asippindo Agus Supriadi kepada Kontan, Kamis (18/9).

Agus menyampaikan laba pada 2025 bisa saja melebihi pencapaian laba pada 2024 apabila perusahaan penjaminan melakukan sejumlah upaya. Salah satunya melakukan inovasi produk penjaminan yang sesuai kebutuhan pasar yang berubah, misalnya garansi bank dan surety. Selain itu, melakukan diversifikasi segmen dengan memperluas pasar ke segmen risiko rendah atau menengah, memperluas wilayah operasi dan penetrasi daerah.

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Siap Implementasikan POJK UMKM, Dorong Digitalisasi Pembiayaan

Agus bilang perusahaan penjaminan juga perlu meningkatkan efisiensi operasional dengan cara mengurangi biaya, memperbaiki proses (termasuk digitalisasi), optimasi teknologi informasi, mempercepat proses klaim dan subrogasi agar beban biaya yang terkait klaim tidak menghambat, serta memperbaiki sistem distribusi dan kerja sama dengan perbankan. 

Selain itu, adanya implementasi POJK Nomor 11 Tahun 2025 juga bisa berdampak positif terhadap kinerja penjaminan. Adapun POJK itu mengatur soal risk sharing atau pembagian risiko antara penjamin dan pemberi kredit, peningkatan kapasitas modal, peningkatan gearing ratio, pengaturan modal minimum untuk perusahaan penjaminan dan penjaminan ulang. 

"Hal itu tentu bisa membuat industri lebih sehat dan lebih tahan terhadap risiko," ujarnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan perusahaan penjaminan juga perlu fokus menggarap segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dinilainya memiliki potensi besar. Selain itu, memperluas penjaminan ke usaha kecil, mempermudah akses, meningkatkan kerja sama dengan lembaga keuangan dan pemerintah untuk program kredit atau penjaminan UMKM. 

Perusahaan penjaminan juga didorong untuk memperkuat analisis kredit, manajemen risiko, dan monitoring. Hal itu perlu dilakukan agar kredit bermasalah tidak naik dan pengaturan klaim atau subrogasi dapat berjalan lancar dan cepat. 

Menurut Agus, modal yang cukup dan peningkatan ekuitas juga menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan laba. Dia bilang banyak perusahaan, terutama di daerah, yang memerlukan suntikan modal agar bisa memperbesar kapasitas penjaminan dan mempertahankan stabilitas bisnis. 

Terkait kinerja industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai imbal jasa penjaminan yang diperoleh industri penjaminan per Juli 2025 sebesar Rp 4,44 triliun. Adapun nilai klaim industri penjaminan mencapai Rp 4,14 triliun per Juli 2025. 

Baca Juga: FIFGROUP Targetkan Pembiayaan Sepeda Motor Baru Honda Tumbuh 4% di Tahun 2025

Selanjutnya: Rupiah Melemah ke Rp 16.527 per Dolar AS, Cek Prediksi untuk Jumat (19/9)

Menarik Dibaca: Cara Buat Foto di Lift Pakai Prompt Gemini AI! Ada Kumpulan Prompt Lainnya juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×