Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BNI Syariah ingin segera menjadi bank kelompok BUKU III atau memiliki inti modal Rp 5 triliun-Rp 30 triliun.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, kekuatan permodalan menjadi faktor yang sangat penting dan di perbankan syariah.
"Sehubungan dengan rencana penguatan modal untuk naik ke BUKU III, ada beberapa opsi pertumbuhan anorganik yang bisa dilakukan seperti setoran modal, IPO atau merger and acquisition," kata Firman kepada Kontan.co.id Kamis (29/11) malam.
Firman menambahkan, khusus rencana IPO, pihaknya masih melakukan kajian termasuk menentukan kapan waktu yang tepat dan seberapa besak target himpunan dana yang bisa diperoleh ketika IPO.
"Bagi BNI Syariah, IPO dapat memberikan banyak manfaat antara lain menambah modal dan akses langsung ke pasar maupun investor, meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan market discipline dan governance perusahaan. Juga memberikan tambahan pilihan investasi di saham bank syariah yang saat ini masih terbatas," jelas Firman.
Selain itu, Firman berharap BNI Syariah bisa segera bisa naik kelas ke BUKU III dan membuka kesempatan bisnis yang lebih luas. Firman menyebut seperti rencana untuk ekspansi ke luar negeri.
Sedangkan dari induk usaha, PT Bank Negara Indonesia Tbk sudah memberikan sinyal bagi BNI Syariah untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.
Wakil Direktur Utama Herry Sidharta bilang BNI sangat memperhatikan BNI Syariah. Terbukti, tahun lalu BNI kembali menyuntik modal sebesar Rp 1 triliun. Ia juga menyebut BNI akan terus mencari solusi terbaik agar BNI Syariah tetap tumbuh kembangnya lebih baik lagi.
"Terkait IPO kan perlu melihat momentum yang terbaik. InshaAllah tahun depan," kata Herry kepada Kontan.co.id.
Kontribusi BNI Syariah terhadap laba bersih BNI mencapai 80% dengan nilai di atas Rp 250 miliar dari total kontribusi lima anak perusahaan. BNI memiliki lima anak perusahaan yakni BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, dan BNI Asset Management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News