Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit korporasi per Agustus 2020 masih mengalami pertumbuhan positif secara tahunan atau year on year (YoY), namun terkontraksi dibandingkan akhir tahun lalu (Ytd).
Per Agustus, kredit perbankan hanya tumbuh 1,04% YoY dan merupakan level terendah pertumbuhan kredit tahun ini. Padahal bulan Juli, pertumbuhan kredit sudah naik menjadi 1,53% dari bulan Juni yang hanya tumbuh 1,49%.
Wiboh Santoso, Ketua Umum Komisioner OJK mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut masih ditopang oleh pemberian krdit kepada pemerintah dan perseorangan. "Korporasi masih minus secara ytd walaupun masih tumbuh secara YoY," katanya saat rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (1/10).
Baca Juga: Modal bank di Indonesia tertinggi di kawasan ASEAN
Baki debet kredit perusahaan korporasi besar juga mengalami penurunan. Wimboh mengatakan, sebanyak 74 debitur besar dari kelompok 100 debit besar mengalami penurunan baki debet kredit atau besaran sisa pokok pinjaman sebesar Rp 61,2 triliun.
Rata-rata debitur korporasi besar tersebut mengalami penurunan baki debet kredit sebesar 12,9%. Ada lima perusahaan besar yang mencatatkan penurunan baki debet kredit terbesar diantaranya PLN, Gudang Garam, Wilmar Nabati, Petrokimia Gresik, dan Indofood.
Wimboh merinci, baki debet kredit PLN turun senilai Rp7,2 triliun. Lalu, Gudang Garam turun Rp 5,3 triliun, Wilmar Nabati Rp 4,9 triliun, Petrokimia Gresik Rp 4,9 triliun, dan Indofood Sukses Makmur Rp 4,4 triliun.
Selanjutnya: Bank besar tetap menyambut baik pelonggaran aturan pinjaman likuiditas BI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
