kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Ini alasan BOPO menurun di semester I 2019 menurut OJK


Senin, 19 Agustus 2019 / 21:57 WIB
Ini alasan BOPO menurun di semester I 2019 menurut OJK
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio beban operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) industri pembiayaan menunjukkan penurunan di Semester I tahun ini. Padahal di periode tahun sebelumnya efisiensi multifinance dalam berbisnis menunjukkan tren peningkatan hingga akhir tahun 2018.

Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perusahaan pembiayaan turun. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, rasio BOPO multifinance pada semester I 2019 sebesar 79,41%, turun dari periode sama tahun 2018 yang sebesar 80,37%.

Sementara itu, di Semester I 2018 Pendapatan Operasional catatkan sebesar Rp 51,3 triliun. Sedangkan di Semester I 2019 Pendapatan Operasional sebesar Rp 54,8 triliun mengalami peningkatan sebesar Rp 3,46 triliun.

Baca Juga: Penuhi ketentuan OJK, fintech lending siapkan produk pembiayaan produktif

Di Semester I 2018, Beban Operasional catatkan sebesar Rp 41,2 triliun. Sedangkan Beban Operasional di Semester I 2019 sebesar Rp 43,5 triliun. Artinya Beban Operasional mengalami peningkatan sekitar Rp 2,26 triliun.

Kepala Departemen Pengawasan IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan prediksi hingga akhir tahun nanti Rasio BOPO berada di angka 78%-80%.

"sumber penurunan BOPO dampak dari peningkatan pendapatan operasional sebagai dampak dari langkah Perusahaan pembiayaan yang lebih fokus pada collection di tengah tengah perlambatan pertumbuhan pembiayaan,"ujar Bambang W. Budiawan kepada Kontan.co.id, Senin (19/8).

Bambang W. Budiawan menegaskan, di Semester II ini para pemain multifinance harus efisien dalam proses bisnis, selain itu angka Non Performing Financing (NPF) harus rendah agar BOPO tidak naik.

Baca Juga: Meski BOPO melandai, APPI mengingatkan multifinance lebih efisien dalam berbisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×