kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Ini Beberapa Faktor yang Pengaruhi Minat Modal Ventura Mendanai Fintech


Kamis, 18 Desember 2025 / 10:01 WIB
Ini Beberapa Faktor yang Pengaruhi Minat Modal Ventura Mendanai Fintech
ILUSTRASI. OJK mencatat nilai pembiayaan modal ventura Rp 16,3 triliun per Oktober 2025. Perdagangan jadi sektor dominan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan minat perusahaan modal ventura untuk mendanai fintech dipengaruhi beberapa faktor utama.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan faktornya, yakni pertimbangan risiko dam prospek pertumbuhan.

"Faktor lainnya, yakni profil pengembalian investasi," katanya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Rabu (17/12/2025).

Meski investasi modal ventura saat ini lebih selektif, Agusman meyakini industri masih akan melirik fintech untuk diberikan pendanaan ke depannya.

Baca Juga: AAUI: Klaim Banjir Sumatra Tak Goyahkan Industri Asuransi

"Sebab, sektor fintech tetap menjadi bagian dari ekosistem inovasi keuangan yang strategis," tuturnya.

Terkait kinerja, OJK mencatat nilai pembiayaan modal ventura tercatat sebesar Rp 16,3 triliun per Oktober 2025. Agusman merinci terdapat 3 sektor dengan pembiayaan tertinggi di industri modal ventura per Oktober 2025.

Agusman menerangkan, sektor tertinggi yang menjadi fokus utama modal ventura adalah perdagangan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 7,86 triliun, dengan porsi sebesar 46,48%. Diikuti, sektor penyewaan sebesar Rp 2,17 triliun dengan porsi 12,85%, serta sektor informasi dan komunikasi sebesar Rp 1,81 triliun dengan porsi 10,68%. 

"Pembiayaan itu menunjukkan alokasi investasi masih terdiversifikasi," ucap Agusman.

Lebih lanjut, OJK optimistis kinerja industri modal ventura dapat tumbuh positif meskipun terbatas pada 2026. Agusman mengatakan optimisme itu berlandaskan peluang modal ventura untuk mendanai start-up yang sudah profitable.

"Selain itu, ekspansi ke sektor hilirisasi dan peningkatan investasi syariah," ungkapnya.

Agusman menyampaikan industri modal ventura juga perlu mewaspadai tekanan akibat tech winter, dinamika perekonomian, dan keterbatasan sumber pendanaan pada tahun depan. 

Selanjutnya: Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Menarik Dibaca: Rekomendasi HP Xiomi Tahan Air yang Wajib Dibeli Sebelum 2026, Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×