Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Selain telah merubah nama perusahaan dari Asuransi Bosowa Periskop menjadi Bosowa Asuransi di awal tahun ini, perusahaan berencana melakukan sejumlah langkah untuk ekspansi bisnisnya tahun ini. Berikut rencana mereka.
Untuk mempersiapkan ekspansi tahun ini, pemilik saham sudah memperkuat permodalan Bosowa Asuransi menjadi Rp 108 miliar per 16 Desember, setelah pada 2012 hanya bermodalkan Rp 76,7 miliar.
"Untuk tahun ini, kami menetapkan target pertumbuhan premi hingga sekitar 58,22% di angka Rp 250 miliar," ujar Frits Salawati, President Direktur Bosowa Asuransi pada Senin (27/11). Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.
Pihaknya akan memperkuat kerjasama dengan Bank Bukopin. Kerjasama itu berupa memaksimalkan basis nasabah dan jaringan Bank Bukopin, serta menambah kerjasama bancassurance dari Bank Bukopin. Untuk diketahui saja, Bosowa Grup kini memiliki 18,6% saham dari Bank Bukopin pada akhir tahun lalu melalui right issue, setelah sebelumnya mereka hanya memiliki 14% saham Bukopin.
"Kami masuk ke Bukopin untuk meningkatkan penjualan kita ke sektor ritel," terang Frits. Adapun portofolio nasabah Bosowa Asuransi selama ini adalah 70% ritel dan 30% korporasi.
Mereka juga berencana untuk memanfaatkan pasar captive market mereka yang berasal dari anak usaha Bosowa Grup yang lain. Pihaknya berencana untuk meningkatkan captive dari 20% menjadi 40% tahun ini.
Selain itu pihaknya akan membuka delapan kantor cabang di Papua, Flores, Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Adapun saat ini pihaknya telah memilik 24 kantor cabang dengan 6 kantor perwakilan.
Saluran distribusi mereka terdiri dari captive market sebesar 20%, bancassurance 30%-40%, broker asuransi 20% dan sisanya direct marketing. Pihaknya juga berencana untuk merilis produk asuransi mikro pada semester dua tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News