kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata ekonom soal unrealized loss investasi BP Jamsostek


Jumat, 12 Maret 2021 / 16:13 WIB
Ini kata ekonom soal unrealized loss investasi BP Jamsostek
ILUSTRASI. Sejumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK memanfaatkan Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/pras.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom sekaligus pengamat keuangan dan investasi dari IPMI International Business School Roy Sembel menyebut fenomena unrealized loss kini menjadi momok yang menakutkan karena berpotensi menjadi ancaman kriminalisasi sehingga sangat menakutkan bagi dunia investasi setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) RI melakukan penyidikan terhadap BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).  

Beberapa bulan terakhir, masyarakat dikagetkan dengan tuduhan kerugian tidak wajar, yang berpotensi pidana pada unrealized loss portofolio saham BP Jamsostek.

“Kerugian ini, terkesan dipaksakan padahal hasil kajian menunjukkan bahwa proses investasi portofolio BP Jamsostek sudah prudent dan sesuai kaidah-kaidah investasi. Alokasi aset telah memperhatikan aspek pengelolaan resiko yang relatif baik," kata dia dalam keterangannya, Jumat (12/3).

Baca Juga: Pengecualian PPh akan menambah nilai manfaat BPKH Rp 1,5 triliun

Di dalam masing-masing kelas asset, lanjut Sembel,  dilakukan strategi pemilihan sekuritas (securities selection) atau manajer investasi yang cocok dengan tujuan investasi. Bahkan, dalam pemilihan manajer investasi relatif ketat. Syaratnya harus mempunyai dana kelolaan minimal Rp 1,5 triliun. 

Dia bilang data portofolio sahamnya diinvestasikan pada saham-saham LQ-45. Itu artinya isi portfolio sahamnya dominan terdiri dari saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan relatif likuid. Tidak perlu diragukan lagi tentang saham-saham LQ-45. Penurunan dan kenaikan harga saham sangat tergantung pada perkembangan pasar modal di Indonesia.

Unrealized loss masih sejalan dengan perkembangan pasar saham Indonesia hal itu tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdampak krisis pandemi dan resesi ekonomi,” tambah dia. 

Baca Juga: Kemnaker: Pekerja dengan semua bentuk perjanjian kerja dapat hak JKP

Sambung Sembel, unrealized loss-nya naik turun sesuai dengan naik turunnya IHSG. Pada saat IHSG di level 5.979 (31 Desember 2020) unrealized loss mencapai Rp 22,308 triliun, tapi ketika IHSG di level 6.429 (20 Januari 2021) lalu, unrealized loss nya menurun menjadi Rp 14,417 triliun atau 2,91% dari total portofolio Rp 495 triliun yang mayoritas disebabkan penurunan kinerja emiten BUMN. 

“Bukan tak mungkin, ketika IHSG di level 7.000, bukan unrealized loss, tapi bisa berbalik arah menjadi unrealized gain. Hal ini bisa dilihat naik turunnya potential loss itu sangat tergantung dari pergerakan IHSG," katanya.

Selanjutnya: Melalui layanan ini, BPJS Kesehatan klaim meningkatkan mutu JKN-KIS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×