kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Ini Kata MAIPARK Soal Adanya Rencana Konsolidasi Perusahaan Reasuransi BUMN


Kamis, 03 Juli 2025 / 14:13 WIB
Ini Kata MAIPARK Soal Adanya Rencana Konsolidasi Perusahaan Reasuransi BUMN
ILUSTRASI. Rencana konsolidasi perusahaan reasuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlahan mulai menunjukkan titik terang.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana konsolidasi perusahaan reasuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlahan mulai menunjukkan titik terang. Berdasarkan roadmap yang ditampilkan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Selasa (1/7), konsolidasi reasuransi perusahaan reasuransi BUMN ditargetkan rampung pada 2028.

PT Reasuransi MAIPARK Indonesia (MAIPARK) turut angkat bicara terkait rencana konsolidasi reasuransi BUMN. Direktur Utama Reasuransi MAIPARK Indonesia Kocu Andre Hutagalung menyampaikan Indonesia harus punya perusahaan reasuransi yang besar. 

"Rencana tersebut tentunya harus didukung oleh semua pihak," ucapnya kepada Kontan, Rabu (2/7).

Namun, Kocu bilang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal penggabungan, khususnya perusahaan reasuransi. Dia menyebut semua usaha penambahan kapital atau modal disetor harus disertai dengan perbaikan kualitas underlying risk-nya. Sebab, pada level premi net saat ini akan sangat sulit untuk meyakinkan pemilik modal karena return yang kurang memadai. 

Baca Juga: Dimulai Tahun Depan, Konsolidasi Reasuransi BUMN Ditargetkan Rampung pada 2028

Oleh karena itu, Kocu mengatakan penggabungan entitas, khususnya reasuransi, juga harus memperhatikan kepentingan ceding companies dalam rangka penyebaran risiko. 

"Perusahaan ceding tentu tidak ingin ada akumulasi risiko yang besar pada satu entitas reasuransi gabungan," tuturnya.

Di sisi perusahaan reasuransi gabungan itu sendiri, Kocu bilang hanya akan mengalami kenaikan retensi apabila ada risiko baru yang masuk ke dalam portofolio perusahaan. Melihat kondisi saat ini, dia menerangkan hampir semua perusahaan reasuransi lokal telah menggunakan modalnya ke level yang hampir maksimal. 

"Oleh karena itu, penggabungan jelas membutuhkan penambahan modal yang cukup besar," katanya.

Kocu juga menyampaikan aksi penggabungan dalam hal ini reasuransi juga perlu dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. 

Sebelumnya, Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menyebut akan ada 3 perusahaan reasuransi BUMN yang akan terkonsolidasi pada 2028.

"Jadi, rencana pada 2028, kami akan bisa memiliki perusahaan reasuransi nasional yang besar dan kuat, yang merupakan penggabungan dari 3 perusahaan reasuransi milik negara," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (1/7).

Benny menerangkan dua reasuransi yang akan ikut konsolidasi, yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre) dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure). Jika ditelisik lebih rinci, Nasre merupakan cucu usaha dari Indonesia Financial Group (IFG). Perusahaan reasuransi tersebut dimiliki PT Asuransi Kredit Indonesia sebesar 99%.

Sementara itu, Tugure merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Perusahaan reasuransi itu dimiliki PT Tugu Pratama Interindo sebesar 50,74% dan PT Asriland sebesar 49,26%.

Jika ditelaah berdasarkan roadmap, target merger dan akuisisi antara Indonesia Re dengan Tugure berlangsung pada 2026. Selanjutnya, target merger dan akuisisi Indonesia Re dengan Nasre akan terjadi pada 2027. Dengan demikian, ditargetkan konsolidasi atau integrasi reasuransi BUMN keseluruhan rampung pada 2028. 

Berdasarkan roadmap, pada 2028, sepertinya akan terdapat beberapa perusahaan perasuransian yang akan tergabung dalam konsolidasi yang dikepalai Indonesia Re, yakni Tugure, Nasre, Asuransi Asei, dan Asuransi ReIndo Syariah. Dipaparkan juga dalam roadmap, konsolidasi reasuransi BUMN bisa go international pada 2029. 

Baca Juga: Konsolidasi Reasuransi Pelat Merah Rampung Tahun 2028

Selanjutnya: Pentagon Klaim Serangan AS Lumpuhkan Fasilitas Nuklir Iran Selama Dua Tahun

Menarik Dibaca: Ini Langkah yang Bisa Perusahaan Lakukan untuk Mencegah Obesitas Karyawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×