Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Demi mengejar target laba bersih tahun ini, PT Pegadaian (Persero) memiliki strategi khusus untuk menggenjot pembiayaan.
Asal tahu saja, hingga semester I 2017, Pegadaian telah membukukan laba bersih sebesar Rp 1,16 triliun atau naik 6,9% secara year on year (yoy).
Hingga tutup tahun, Pegadaian tetap yakin dapat memenuhi target sebesar Rp 2,5 triliun yang akan diprediksi naik 13,64% dari pencapaian tahun lalu.
Direktur Pegadaian Dijono menjelaskan, meskipun kenaikan penyaluran pembiayaan paruh pertama tahun lalu kenaikannya belum signifikan, pihaknya optimistis bakal mencetak kinerja kinclong tahun ini.
Setidaknya, Dijono menyebut tahun ini bisa lebih bergairah ketimbang realisasi tahun lalu.
"Mudah-mudahan semester II ini bisa bergairah. Strategi pastinya bidang promosi dan pemasaran akan mengefesiensikan tenaga penjual, kalau optimal bisa nambah nasabah dan pembiayaan," ujar Dijono saat dihubungi KONTAN, baru-baru ini.
Saat ini, Pegadaian telah memiliki 4.390 gerai yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Hingga akhir tahun, pihaknya berencana untuk menambah 20 gerai lagi.
Sedangkan, angka non performing loan (NPL) atau angka kredit macet Pegadaian masih di bawah 1%. Hingga akhir tahun, Pegadaian berharap NPL masih tetap di bawah 1%.
"Per Desember 2016 NPL kami sebesar 0,3%. Yang jelas seleksi kredit kita semakin harus selektif kemudian tenaga-tenaga kami selalu kita didik dalam hal penagihan kepada nasabah," tambahnya.
Misalnya Dijono menjelaskan, jika nasabah tidak melakukan pembayaran hingga tiga kali maka akan segera disomasi dan selalu ditagih. Nah, selanjutnya jika tetap tidak membayar sebanyak tiga kali, barang yang digadaikan nantinya akan dijual.
“Barang yang digadaikan kami asuransikan, jika macet nantinya dari sisa uang pinjaman nasabah tadi nanti akan kami mintakan klaim kepada perusahaan asuransi yang bekerjasama dengan kita,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News