Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis emiten asuransi umum dan reasuransi belum sepenuhnya pulih di tengah pandemi. Dari lima emiten asuransi umum yang telah merilis kinerja kuartal ketiga 2020, terdapat dua perusahaan yang mengalami penurunan.
PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASTJ) misalnya membukukan pendapatan premi bruto perusahaan mencapai Rp 129,03 miliar pada September 2020. Nilai itu turun 25% secara year on year (yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 172,91 miliar.
Kinerja ini dipengaruhi oleh menurunkan beberapa lini bisnis seperti properti turun 22,5% yoy menjadi Rp 61,13 miliar. Begitupun pada asuransi kendaraan bermotor turun 13,33% yoy menjadi Rp 11,31 miliar.
Adapun bisnis asuransi rekayasa juga mengalami penurunan 10,09% yoy menjadi Rp 28,06 miliar. Lini rangka kapal turun terkontraksi 91,5% yoy menjadi Rp 1,87 miliar.
Sedangkan libi bisnis aneka tumbuh 8,13% yoy menjadi Rp 11,57 miliar. Lalu diikuti oleh lini suretyship melonjak 31,07% yoy menjadi Rp 7,93 miliar.
Direktur Utama Asuransi Jasa Tania Megang Kacaribu memproyeksi pendapatan premi hingga akhir tahun mencapai Rp 206 miliar. Nilai itu mendekati dengan perolehan bisnis pada tahun lalu. Namun perusahaan masih optimis dengan bisnis di tahun depan.
Baca Juga: Imbal hasil investasi Jasa Raharja capai 4,30% per September 2020
“Strategi di 2021 dengan penguatan pasar eksisting dan pembangunan segmen retail dengan produk yang difokuskan pada kebutuhan pasar. Juga melakukan penjualan secara online dan digitalisasi pelayanan,” ujar Megang pada pekan lalu.
Bisnis PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk juga mengalami tekanan. Emiten dengan sandi saham TUGU ini membukukan penurunan pendapatan premi pada kuartal ketiga 2020 sebesar 7,88% menjadi Rp 4,57 triliun dari posisi yang sama tahun lalu Rp 4.93 triliun.
Penurunan pendapatan premi terjadi hampir di seluruh lini bisnis. Asuransi kebakaran (properti) turun 12,65% yoy dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 1,45 triliun pada September 2020. Asuransi penerbangan turun 8% yoy dari Rp 876,42 miliar menjadi Rp 806,28 miliar di sembilan bulan pertama 2020.
Adapun asuransi pengangkutan turun 37,84% yoy menjadi Rp 200,97 miliar dan asuransi rangka kapal turun 13,28% yoy menjadi Rp 247,84 miliar di September 2020. Sedangkan asuransi rekayasa turun 48,98% yoy menjadi Rp 178,47 miliar pada kuartal ketiga 2020.
Lain halnya dengan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi 45,34% dari Rp 189,52 miliar menjadi Rp 275,44 miliar hingga September 2020.
Pertumbuhan ini ditopang oleh melesatnya semua lini bisnis yang digarap AHAP. Asuransi kebakaran tumbuh 53,66% yoy dari Rp 36,12 miliar menjadi Rp 77,95 miliar pada kuartal ketiga 2020. Asuransi aneka melonjak 68,67% yoy menjadi Rp 71,33 miliar.
Begitupun asuransi kendaraan bermotor tumbuh 15,25% yoy menjadi Rp 49,11 miliar. Sedangkan asuransi pengangkutan tumbuh 47,16% yoy menjadi Rp 11,64 miliar. Kemudian asuransi kesehatan terkerek 7,96% yoy menjadi Rp 65,38 miliar.
Kinerja positif juga dibukukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) dengan pertumbuhan premi 4,18% yoy dari Rp 1,52 triliun menjadi Rp 1,58 triliun pada September 2020. Begitupun dengan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) mencatatkan kenaikan premi 4,99% yoy dari Rp 818,55 miliar menjadi Rp 859,39 miliar hingga sembilan pertama 2020.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja Industri pada September lebih rendah dibandingkan Agustus 2020. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan industri asuransi komersil tercatat penghimpunan premi sebesar Rp17,8 triliun pada September 2020.
“Asuransi Jiwa sebesar Rp11,6 triliun, sedangkan asuransi Umum dan reasuransi nilai Rp6,2 triliun. Pertumbuhan premi asuransi umum dan reasuransi masih terkontraksi, yakni sebesar 3,25% pada September 2020. Dimana pada agustus kemarin sebesar minus 0,2%,” ujar Wimboh pada pekan lalu.
Selanjutnya: Penjelasan Kemenkeu terkait PMN untuk 9 BUMN Rp 42,3 triliun pada 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News