Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengoptimalkan potensi digitalisasi dalam negeri, perbankan mendirikan anak perusahaan yang bergerak di bidang modal ventura. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya telah mendirikan Mandiri Capital Indonesia (MCI) sejak 2015 agar bisa berinvestasi kepada start up atau fintech yang mendukung bisnis Mandiri Group.
Pendirian modal ventura ini diharapkan bisa mendukung bisnis yang dijalani oleh induk perusahaan. MCI telah terus melakukan pendanaan bagi fintech di 2021. Setidaknya, MCI ikut terlibat pada tujuh putaran pendanaan ke startup fintech (tekfin), fintech enabler, insurtech dan open finance.
Selain itu, portofolio yang dimiliki oleh MCI mampu memberikan kontribusi bagi bisnis Bank Mandiri Group pada tahun lalu. Misalnya, Bank Mandiri menyalurkan kredit agrikultur melalui Crowde senilai Rp 310 miliar.
Lalu, menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM melalui Investree senilai Rp 306 miliar. Selain itu, juga terjadi kerjasama komprehensif dengan Bukalapak pada tiga lini produk pembayaran, kredit dan investasi.
Baca Juga: Ekspansi ke Ranah Digital, Perbankan Dirikan dan Perkuat Anak Usaha Modal Ventura
Tak sampai di situ, penggunaan platform Jurnal dan Klik Pajak untuk mendigitalisasi laporan keuangan nasabah UMKM Mandiri dan Yokkebiz yang merupakan hasil kolaborasi antara iSeller dengan Yokke menghasilkan peningkatan hingga 6.000 pengguna terdaftar.
“Melalui partisipasi pendanaan bersama para partner investasi, Mandiri Capital Indonesia berharap ini dapat menjadi kontribusi positif demi mendukung upaya pemerintah dalam mengejar target 90% inklusi keuangan di Tanah Air pada 2024 mendatang,” ujar Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro dalam keterangan resmi yang Kontan.co.id terima pada Jumat (11/2).
Selain itu, pada awal 2021, startup portfolio MCI yakni Mekari meraih kucuran pendanaan Seri D dengan total hampir Rp 280 miliar yang dipimpin oleh Money Forward. Sementara, partisipasi pendanaan MCI pada tiga investasi baru untuk Bukalapak (pendanaan Pra-IPO yang dipimpin oleh GIC dan Standard Chartered, dengan jumlah yang tidak diungkapkan).
Juga kepada Ayoconnect lewat pendanaan Pra-Seri B bersama Patamar Capital dan Habibie Foundation, dengan jumlah total sekitar Rp 143 miliar. Juga pendanaan kepada salah satu startup di sektor insurtech pada pertengahan Desember 2021
Selain itu, MCI juga memberikan pendanaan lanjutan bagi portofolio yang sudah ada. Mulai bagi Amartha yang dipimpin oleh Women’s World Banking dan MDI Ventures, dengan jumlah total lebih dari Rp 510 miliar.
Baca Juga: Sepanjang 2021, Adira Finance Catat Pertumbuhan Laba Hingga 18,2%
Lalu kepada iSeller lewat pendanaan Pra-Seri B yang dipimpin oleh AppWorks dan Openspace Ventures, dengan total suntikan dana senilai Rp 120 miliar.
Selain itu, MCI juga terlibat pada pendanaan kepada Crowde melalui pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Monks Hill, dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Serta berpartisipasi pada PrivyID lewat pendanaan Seri B yang dipimpin oleh GGV Capital, dengan jumlah hingga lebih dari Rp 251 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News