Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Asosiasi Manajer Investasi Indonesia mempunyai beberapa masukan terhadap calon anggota dewan komisioner OJK yang saat ini sedang diseleksi. Intinya adalah agar komisioner OJK yang nanti terpilih bisa mendukung industri pasar reksadana dan pasar modal.
Edward P Lubis, Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia mengatakan, secara umum pekerjaan rumah pengurus OJK nanti adalah bisa mensinergikan aturan yang ada dengan pengembangan industri reksadana dan bursa secara umum.
"Jangan hanya menerbitkan peraturan tapi tidak membuat pasar lebih efisien," ujar Edward kepada KONTAN, Rabu (8/2).
Untuk mengembangkan industri reksadana dan bursa secara umum, OJK harus melakukan beberapa insentif di antaranya adalah memperbaiki infrastruktur dengan penyempurnaan sistem, transaksi dan pelaporan registrasi.
Selain itu dari sisi regulasi, diharapkan pengurus OJK yang baru bisa lebih memihak pelaku pasar dan mendukung pengembangan industri reksadana.
Sebagai gambaran selama ini, Asosiasi MI merasa keberatan terkait dengan pungutan OJK yang tidak didasarkan pada dana kelolaan atau AUM tapi dari pendapatan. Ke depan diharapkan masalah ini bisa segera diselesaikan.
Terkait perubahan dasar pungutan ini, OJK mengatakan masih dilakukan pengkajian. Lamanya proses review ini karena keputusan yang diambil harus berjenjang sehingga proses ini masih memerlukan waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News