kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ini masukan asosiasi MI ke pengurus OJK anyar


Rabu, 08 Februari 2017 / 21:15 WIB
Ini masukan asosiasi MI ke pengurus OJK anyar


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Asosiasi Manajer Investasi Indonesia mempunyai beberapa masukan terhadap calon anggota dewan komisioner OJK yang saat ini sedang diseleksi. Intinya adalah agar komisioner OJK yang nanti terpilih bisa mendukung industri pasar reksadana dan pasar modal.

Edward P Lubis, Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia mengatakan, secara umum pekerjaan rumah pengurus OJK nanti adalah bisa mensinergikan aturan yang ada dengan pengembangan industri reksadana dan bursa secara umum.

"Jangan hanya menerbitkan peraturan tapi tidak membuat pasar lebih efisien," ujar Edward kepada KONTAN, Rabu (8/2).

Untuk mengembangkan industri reksadana dan bursa secara umum, OJK harus melakukan beberapa insentif di antaranya adalah memperbaiki infrastruktur dengan penyempurnaan sistem, transaksi dan pelaporan registrasi.

Selain itu dari sisi regulasi, diharapkan pengurus OJK yang baru bisa lebih memihak pelaku pasar dan mendukung pengembangan industri reksadana.

Sebagai gambaran selama ini, Asosiasi MI merasa keberatan terkait dengan pungutan OJK yang tidak didasarkan pada dana kelolaan atau AUM tapi dari pendapatan. Ke depan diharapkan masalah ini bisa segera diselesaikan.

Terkait perubahan dasar pungutan ini, OJK mengatakan masih dilakukan pengkajian. Lamanya proses review ini karena keputusan yang diambil harus berjenjang sehingga proses ini masih memerlukan waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×