kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jadi calon DK OJK, Ini strategi petahana


Rabu, 08 Februari 2017 / 18:38 WIB
Jadi calon DK OJK, Ini strategi petahana


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Beberapa calon anggota Dewan Komisioner OJK sudah melalui seleksi tahap I atau administrasi. Jumlah calon anggota DK OJK yang lolos dalam tahap ini mencapai 107 orang dari total 560 orang yang mendaftar.

Tercatat dari beberapa yang lolos seleksi tahap I ini di antaranya anggota DK OJK petahana atau yang saat ini masih menjabat. Beberapa di antaranya digadang-dagang mempunyai peluang lebih karena mempunyai pengalaman menjabat lima tahun.

Beberapa di antaranya mengaku sudah memetakan masalah yang dihadapi OJK saat ini dan telah merumuskan solusi yang nantinya bisa diterapkan pada periode jabatan berikutnya jika terpilih.

Nelson Tampubolon misalnya. Anggota DK OJK saat yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan ini mengatakan, pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan OJK saat ini adalah dari sumber daya manusia (SDM).

“OJK saat ini masih mengalami kekurangan pegawai hampir disemua fungsi, namun yang sangat dibutuhkan adalah penguatan kapasitas terutama fungsi pengawasan industri jasa keuangan,” ujar Nelson kepada KONTAN, Rabu (8/2).

Nelson mengatakan, tahun lalu banyak pengawas bank yang memilih kembali ke Bank Indonesia. Hal ini menyebabkan OJK mengalami kekurangan pengawas.

Untuk menanggulangi hal ini, OJK tahun lalu sudah mulai merekrut pengganti. Namun menurut Nelson masih membutuhkan waktu untuk menjadi pengawas yang berpengalaman. Hal ini karena pengalaman menjadi faktor penting untuk pengawas dalam membangun kapasitas.

Dengan adanya sumber daya yang kuat, maka proses kerja akan lebih efisien dan cepat khususnya menyangkut proses perizinan dan perangkat organisasi lain.

Secara umum Nelson mengatakan, untuk menjaga stabilitas, OJK ke depannya perlu mendukung pertumbuhan dan meningkatkan program pemerintah untuk pemerataan dan pengentasan kemiskinan melalui program inklusi keuangan.

Beberapa petahana dewan komisioner OJK lain menolak untuk memberikan komentar lebih jauh. Seperti Muliaman Hadad yang mengaku belum mau berkomentar banyak terkait topik ini.

Selain itu pengurus OJK lain yaitu Boedi Armanto yang mengaku akan memberikan gambaran program ketika sudah lolos seleksi dalam tahap selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×