Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran kredit bank Himbara dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah cukup tinggi.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah. Daru penempatan dana itu, Bank Himbara diminta menyalurkan kredit sebesar tiga kali lipat dalam jangka waktu tiga bulan terhitung sejak 25 Juni 2020.
BRI sendiri memperoleh penempatan dana sebesar Rp 10 triliun. Meski belum sampai tiga bulan, bank ini sudah berhasil melampaui target Rp 30 triliun. Hingga 15 Agustus, perseroan telah menyalurkan kredit Rp 35,8 triliun kepada 836.261 debitur.
"Target Rp 30 triliun itu sudah kami capaian pada tanggal 7 Agustus pukul 11.30 WIB. Itu disalurkan kepada 716.815 orang nasabah," kata Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (19/8).
Baca Juga: Ada rencana merger, total aset bank syariah BUMN Rp 245,8 triliun per Juni 2020
Sunarso merinci bahwa sebesar 56% dari kredit tersebut disalurkan pada nasabah eksisting dana 44% pada nasabah baru. Itu ia jelaskan untuk menjawab keraguan beberapa pihak bahwa kredit dari dana PEN hanya disalurkan pada debitur yang itu-itu saja. Sebagian besar kredit tersebut disalurkan pada segmen usaha mikro yakni mencapai 70%. Sementara 30% diberikan pada segmen usaha kecil.
Menurut Sunarso, menyalurkan kredit ke debitur eksisting saja sebetulnya tidak ada larangan. Pasalnya, nasabah eksisting perseroan terutama yang mengikuti program restrukturisasi perlu dibantu dengan kredit modal kerja agar bisa bangkit lagi. "Para pelaku UMKM membutuhkan tambahan modal kerja supaya tidak melakukan PHK karyawannya. Itu yang jadi prioritas penyaluran kredit PEN ini," jelasnya.
Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyalurkan kredit dari dana PEN sebesar Rp 28,69 triliun hingga 24 Agustus 2020. Realisasi itu tinggal sedikit lagi mencapai target Rp 30 triliun sesuai dengan penempatan dana yang diterima perseroan sebesar Rp 10 triliun.
Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, kredit tersebut diberikan kepada 60.856 debitur. "Penyaluran program PEN di Bank Mandiri dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor pendukung industri Pertanian, FMCG, Jasa, Perdagangan dan sektor lainnya yang mengalami penurunan akibat dampak Covid-19," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (25/8).
Rully menambahkan, Bank Mandiri akan terus memperkuat kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak covid-19. Hal ini bisa dilihat dengan laju penyaluran kredit Bank Mandiri konsolidasi yang masih tumbuh 4,38% yoy menjadi Rp871,7 triliun per Juni 2020.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menyalurkan kredit dari dana PEN sebesar Rp 11,5 triliun hingga saat ini. Seperti diketahui, BNI menerima dana PEN sebesar Rp 5 triliun sehingga dalam tiga bulan terhitung sejak 25 Juni harus disalurkan kredit sebesar Rp 15 triliun. Dengan begitu, perseroan sudah mencapai 76,6% dari target.
Herry Sidharta, Direktur Utama BNI mengatakan, penyaluran kredit merupakan bisnis utama BNI. Oleh karena itu, perseroan berkomitmen untuk menyalurkan kredit secara optimal guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. "Tentunya penyaluran kredit tersebut dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian," tegas Herry.
Baca Juga: Bantuan Presiden untuk UMK diperuntukkan bagi yang tak penuhi syarat pinjaman bank
Dari realisasi tersebut, Herry merinci sebanyak 33% disalaurkan pada sektor perdagangan, resto & hotel, sebanyak 25% pada sektor jasa dunia usaha, 17% pada sektor pertanian, perburuan da sarana pertanian sebesar 17% serta 14% di sektor industri pengolahan.
Adapun BTN baru menyalurkan kredit Rp 4,96 triliun hingga 7 Agustus 2020. Rinciannya yaitu KPR Subsidi sebesar Rp 1,791 triliun dengan 12.873 unit, KPR Non Subsidi sebesar Rp 1,693 triliun dengan 7.045 unit, kredit konstruksi dan lainnya sebesar Rp 1,028 triliun, serta kredit ke BUMN sebesar Rp 453 Miliar.
BTN sendiri menerima penempatan dana PEN sebesar Rp 5 triliun. Sampai September bank ini masih harus bekerja keras menyalurkan kredit sebesar Rp 10 triliun lagi untuk mencapai target Rp 15 triliun. Seperti diketahui, pemerintah menempatkan dana di bank Himbar dalam instrumen deposito perbankan dengan bunga 3,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News