Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah beberapa bulan terakhir melakukan aksi jual, investor asing kini tampaknya mulai kembali masuk ke beberapa saham bank besar. Salah satu yang mendapat anugerah tersebut adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Dalam sebulan terakhir, saham bank syariah terbesar di Indonesia ini terpantau banyak diborong investor asing. Ini tercermin dalam aksi beli bersih BRIS oleh investor asing yang mencapai Rp 520 miliar selama periode tersebut.
Adapun, investor asing banyak melakukan pembelian BRIS melalui Verdhana Sekuritas Indonesia dengan nilai mencapai Rp 267,7 miliar untuk periode sebulan terakhir. Lebih lanjut, CGS International Sekuritas yang membeli BRIS senilai Rp 162,8 miliar.
Hal tersebut tentunya mendorong harga BRIS yang naik cukup signifikan dalam sebulan terakhir. Di mana, BRIS terpantau meningkat sekitar 28,11% selama sebulan dan kini diperdagangkan di harga Rp 2.780 per saham.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Pada Rabu (14/5), Cermati Rekomendasi Saham Berikut
Dari sisi fundamental, laba bersih BRIS di tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 10% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,9 triliun. Ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 9% YoY dan pendapatan berbasis biaya dan operasional lainnya yang melonjak 36,5% YoY.
Beberapa analis pun menyoroti terkait pendapatan non bunga yang tumbuh cukup signifikan di kuartal I/2025 ini. Di mana, Sinarmas Sekuritas mencatat pendapatan berbasis biaya dan operasional lainnya menyumbang 22% dari total pendapatan operasional.
“Untuk pertama kalinya melampaui ambang batas 20%, didorong oleh segmen emas, treasury, dan bancassurance. Alhasil, PPOP tumbuh 11,2% YoY,” ujar analis Sinarmas Sekuritas Ivan Purnama Putera dalam risetnya dikutip Selasa (13/5).
Ivan mencatat bisnis emas terus menjadi katalis pertumbuhan yang pada akhirnya mendorong pendapatan berbasis biaya maupun pembiayaan. Menurutnya, ini menciptakan prospek yang kuat untuk tahun ini.
Baca Juga: Saham Disuspen Sejak Awal Tahun 2025, Kapan JTrust Bank Penuhi Aturan Free Float?
“Dengan status baru sebagai bank bullion, BRIS kini memperluas layanan emasnya untuk mencakup transaksi jual-beli dan penitipan emas,” tambah Ivan.
Sependapat, Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman mengungkapkan bisnis emas BSI memang menjadi salah satu penopang dari kinerja bank syariah ini. Dalam hal ini, terkait pembiayaan emas yang juga mengalami peningkatan.
Mereka melihat pembiayaan emas menunjukkan pertumbuhan solid, dengan cicilan naik 170% YoY dan gadai emas tumbuh 35% YoY.Adapun, segmen emas menyumbang lebih dari 5% dari total pinjaman, mereka pun melihat hal tersebut akan terus berkontribusi signifikan ke depan.
“Meski demikian, BRIS tetap akan memprioritaskan penyaluran kredit ke segmen konsumer dalam jangka pendek hingga menengah,” ujar mereka dalam risetnya.
Di sisi lain, analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chenlim mengungkapkan bahwa ada beberapa risiko yang perlu dipantau. Meskipun, prospek pertumbuhan laba hingga akhir tahun tetap kuat.
Beberapa risiko utama yang dapat mendorong atau menghambat proyeksi Maybank Sekuritas antara lain, divestasi saham BRIS yang dapat meningkatkan free float, pertumbuhan ekonomi syariah yang lemah,hingga memburuknya kualitas pembiayaan.
“Namun demikian, pertumbuhan laba BRIS tetap yang tertinggi di antara emiten dalam cakupan kami, dan kami memperkirakan pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan, ditopang oleh bisnis emas dan sumber pendanaan yang lebih murah,” tulis Jeffrosenberg.
Berdasarkan beberapa sentimen tersebut, Maybank Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli dan target harga Rp3.600. Ini berdasarkan valuasi 3,2x Price-to-Book Value (P/BV) untuk estimasi tahun 2025.
Sementara itu, Ivan pun mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga yang sedikit diturunkan menjadi Rp3.700. Ini mencerminkan valuasi 3,3x P/BV selama tahun 2025 menyusul revisi estimasi laba.
Rekomendasi beli juga dipertahankan oleh analis Samuel Sekuritas dengan target harga 12 bulan sebesar Rp3.300 per saham.
Selanjutnya: Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli
Menarik Dibaca: Promo Mako Bakery Tasty Toast 8-18 Mei, Nikmati Roti Panggang Favorit Mulai Rp 16.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News