Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah menekan bisnis perusahaan pembiayaan sehingga harus menyiapkan strategi. PT Batavia Prosperindo Finance misalnya telah menyiapkan empat upaya dalam mempertahankan bisnis di tengah pandemi.
Direktur Batavia Finance Indah Mulyawan menyatakan perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan upaya restrukturisasi dan Grace Period kepada debitur. Selain itu juga melakukan efisiensi terhadap biaya operasional.
Baca Juga: ADB pinjami US$ 300 juta untuk tingkatkan proyek panas bumi di Indonesia
“Perusahaan fokus dalam menjaga pembayaran angsuran nasabah (collection) sehingga dana operasional perusahaan terjaga dengan baik. Perusahaan tetap menjaga hubungan baik dengan pihak kreditur agar pada saat kondisi normal perusahaan dapat menyalurkan kembali kredit ke konsumen,” ujarnya dalam keterbukaan informasi pada Kamis (29/5).
Batavia Finance hanya mengakui adanya pembatasan operasional dalam penyaluran pembiayaan akibat penyebaran Covid-19. Emiten multifinance dengan sandi saham BPFI ini tidak menyalurkan pembiayaan kepada nasabah dikarenakan kondisi ekonomi dan situasi yang kurang mendukung dalam menyalurkan pembiayaan.
Namun perusahaan tetap beroperasional normal namun dengan tetap melakukan sejumlah protokol kesehatan sesuai ketentuan pemerintah. Batavia Finance juga melakukan work form home sesuai ketentuan yang diatur oleh masing-masing daerah dalam hal penetapan PSBB.
Baca Juga: OJK akui kinerja sektor keuangan ikuti perlambatan ekonomi
Perusahaan memperkirakan dampak Covid-19 terhadap pendapatan maupun laba bersih untuk periode yang berakhir Maret atau April 2020 kecil dari 25% dibandingkan periode yang sama. Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) Batavia Finance saat ini kurang dari 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News